Mgr. André Armand Kardinal Vingt-Trois (foto: Voice of Russia) |
PERANCIS, Paris (4 November
2012).
Gereja Katolik Perancis, Minggu (4/11/2012), kembali menolak rencana pemerintahan sosialis di bawah kepemimpinan Presiden Francois Hollande untuk melegalkan pernikahan sesama jenis dan mengizinkan pasangan sesama jenis mengadopsi anak. (Kompas.com)
Gereja Katolik Perancis, Minggu (4/11/2012), kembali menolak rencana pemerintahan sosialis di bawah kepemimpinan Presiden Francois Hollande untuk melegalkan pernikahan sesama jenis dan mengizinkan pasangan sesama jenis mengadopsi anak. (Kompas.com)
Administrasi Pemerintah Perancis saat ini berencana mengajukan rancangan undang-undang (RUU) itu pekan ini. Presiden Hollande telah berjanji, proses legislasi akan dilakukan pada pertengahan 2013 jika dukungan antar-partai politik untuk mendukung penerbitan undang-undang ini cukup dan tepat waktu.
Namun, Mgr. André Armand Kardinal Vingt-Trois, Uskup Agung Paris, menyatakan penolakan Gereja Katolik atas rencana pemerintah itu, dan menyerukan kepada para peziarah di Kota Lourdes bahwa anak-anak membutuhkan ayah dan ibu untuk membangun identitas mereka.
"Saat kita membela hak anak-anak untuk membangun identitas mereka, itu mengacu pada laki-laki dan perempuan yang melahirkan dan membesarkan mereka," kata Kardinal Vingt-Trois.
Ungkapan Kardinal Vinght-Trois menunjukkan bahwa debat legalisasi pernikahan sesama jenis tidak mati di argumen kesetaraan, hak asasi perorangan, bahkan pembentukan ide kemasyarakatan secara menyeluruh, namun bahwa ada kepentingan lain yang perlu diperhatikan, dan yang sangat rentan diabaikan dan dikorbankan, yaitu anak-anak.
Anak-anak berhak untuk dibesarkan oleh orangtua biologis mereka, yaitu seorang ayah dan seorang ibu. Dan gereja dan negara wajib menyediakan lingkungan yang aman dan menunjang bagi perkembangan fisik dan mental anak-anak.
Paus Benediktus XVI: membela pernikahan adalah profetik
September lalu, Paus Benediktus XVI menyampaikan kepada sejumlah uskup Perancis bahwa kebenaran tentang pernikahan dan keluarga adalah vital bagi suatu masyarakat dan harus didorong dengan berani dan dengan cara yang kreatif. (CNA)
Pemimpin gereja terbesar di dunia ini mengungkapkan bahwa pernikahan dan keluarga “harus didorong dan dibela dari segala kemungkinan penyalahartian dari hakikatnya yang sebenarnya, karena apa yang membahayakan keduanya pada kenyataannya membahayakan koeksistensi manusia sedemikian.”
Keluarga adalah "fondasi dari kehidupan sosial" tetapi "di banyak tempat sedang terancam oleh karena konsepsi yang salah tentang hakikat manusia," ungkap Paus pada 21 September lalu. Pembelaan bagi institusi keluarga dan kehidupan manusia mendorong "nilai-nilai yang memungkinkan pengembangan penuh pribadi manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah." Hal ini "sama sekali bukan melihat ke belakang, melainkan profetik."
Kepada para uskup Perancis tersebut Paus menuturkan: "Tantangan dari masyarakat sekuler yang meluas sekarang ini memanggil kita untuk dengan berani dan optimis mencari respon yang berani dan kreatif, dengan menghadirkan kebaruan Injil yang tak berubah." (Kompas.com/CNA/MP)
0 komentar :
Posting Komentar