“Apakah gereja Anda konservatif?”
Pertanyaan seperti ini harus dijawab dengan sebuah pertanyaan.
“Apa yang Anda maksud dengan
konservatif?”
Dari jawaban penanya itu kita dapat
mengatakan apakah gereja di mana kita melayani adalah “konservatif”
atau tidak.
Misalnya orang yang bertanya menjawab
bahwa gereja yang konservatif adalah gereja yang memegang teguh
pengakuan iman bahwa Kristus mati untuk menebus dosa manusia (misalnya).
Maka dari situ kita bisa jujur menjawab
“Ya.” (Jika benar bahwa gereja di mana kita melayani memegang
teguh pengakuan iman bahwa Kristus mati untuk menebus dosa manusia.)
Tapi kalau penanya menerangkan istilah
“konservatif” itu sebagai gereja yang mengabaikan panggilannya
untuk melayani orang miskin (misalnya), sedangkan gereja tempat kita
melayani benar-benar menghayati panggilan Kristus untuk melayani
orang miskin, maka kita bisa jujur menjawab “Tidak.”
Hal ini karena dalam pikiran kita tidak
semua kata memiliki arti yang sama. Dan untuk menghindari
kesalah-pahaman adalah lebih baik memperjelas pertanyaan demi sebuah
jawaban yang tepat.
Bagaimana jika seseorang bertanya
“Apakah gereja Anda fundamentalis?” Kata ini juga sudah sering
kita dengar, tapi tidak selalu membawa arti yang sama bagi para
pemakainya.
Karena itu, jika ada yang bertanya
kepada kita apakah gereja kita fundamentalis, maka kita perlu
menjawab dengan sebuah pertanyaan, “Apa yang Anda maksud dengan
fundamentalis?”
Jika orang yang bertanya ini
menjelaskan bahwa fundamentalis berarti yang tidak senang melihat
orang beragama lain, maka jawabannya adalah “Tidak.”
Itu kalau gereja tempat kita melayani
adalah gereja yang terbuka terhadap orang yang beragama lain, bahkan
bersedia bekerja sama dengan mereka dalam kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan.
Tetapi jika penanya menjelaskan bahwa
“fundamentalis” berarti yang sungguh-sungguh mengikuti ajaran
Kristus tentang kasih, keadilan, kebenaran, pengorbanan, dsb., maka
kita dapat dengan rasa percaya diri menjawab “Ya,” itu jika benar
bahwa gereja kita adalah gereja yang mengaku Kristus sebagai Tuhan.
Jadi dalam berbagai kesempatan
berbincang tentang gereja dan iman Kristen, kita berusaha untuk
memberikan jawaban yang tepat. Dan untuk memberikan jawaban yang
tepat, kita perlu memahami pertanyaan secara tepat.
Demikian juga dengan pertanyaan “Apakah
Anda orang Kristen?” Kita kadang kala dengan penuh semangat
langsung menjawab, “Ya.” Padahal, kita tidak tahu apa yang ada di
dalam pikiran orang yang bertanya ini tentang ungkapan “orang
Kristen” itu.
Apakah di dalam pikirannya yang ia
mengerti dengan ungkapan “orang Kristen” di sini adalah orang
yang sombong rohani, yang menganggap diri benar, dan semua orang lain
keliru?
Apakah yang dimaksud “orang Kristen”
di sini adalah orang yang rajin beribadah, setiap Minggu masuk
gereja, namun masih tetap tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan
yang menyakiti diri sendiri atau orang lain?
Ataukah yang dimaksudnya adalah orang
yang punya kerinduan untuk sungguh-sungguh mengasihi dan karena itu
mengasihi sungguh-sungguh sama seperti Kristus?
Jika yang disebut terakhir yang dimaksudnya
tentu kita menjawab dengan tepat, jikalau memang benar kenyataannya
demikian.
Namun jika ternyata yang ada di dalam
pikirannya adalah seperti yang disebutkan lebih awal, maka tidak saja
kita telah menjawab keliru, tapi yang bersangkutan akan tetap dalam
pemikirannya yang keliru, dan kemungkinan akan membuat orang lain,
terutama yang tidak mengetahui banyak tentang kekristenan, pada
pemahaman yang keliru pula.
Itu sebabnya adalah penting untuk
selalu memastikan bahwa kita mengerti apa yang dimaksud dalam sebuah
pertanyaan, apakah pertanyaan itu menggunakan istilah-istilah seperti yang telah disebutkan di atas, atau juga istilah-istilah seperti “alkitabiah,”
“non-konservatif,” “liberal,” “injili,” dsb.
Kata-kata itu dapat mengandung arti
yang berbeda-beda bagi setiap orang, karena itu sekali lagi penting
untuk mengerti apa yang dimaksud seseorang ketika bertanya tentang
gereja di mana kita melayani dengan menggunakan kata-kata tsb.
Dan yang lebih penting lagi adalah
memastikan bahwa gereja di mana kita melayani sungguh-sungguh
menghayati arti kehadirannya di tengah-tengah dunia ini sebagai garam
dan terang dunia.
Dengan demikian, ketika seseorang
bertanya “Apakah gereja tempat Anda melayani adalah
non-konservatif?” dengan maksud “gereja yang sungguh-sungguh menghayati
panggilannya sebagai garam dan terang dunia” maka dengan sukacita
kita dapat menjawab, “Ya.” (+)
0 komentar :
Posting Komentar