TIDAKLAH salah
untuk meyakini sesuatu pasti akan tercapai atau terkabul, asal saja
keyakinan tersebut berasal dari "kehendak-Nya." Segala
sesuatu yang sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya,
pasti mendatangkan kemuliaan Tuhan. Untuk menemukan kehendak
Allah seseorang harus memahami prinsip-prinsip kebenaran Injil,
sehingga mengerti kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan dan
yang sempurna.
Berbicara
mengenai iman, sering orang mendasarkan pandangannya pada Ibrani
11:1 yang berbunyi: Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang
tidak kita lihat. Sesuatu yang termuat di ayat ini sering diisi
dengan bermacam-macam isian. Sesuatu itu bisa diartikan sebagai
kesembuhan, jalan keluar dari problem ekonomi, sukses dalam karir
atau studi, jodoh, dan lain sebagainya. Pada hal yang dimaksud dengan
sesuatu tersebut adalah kota yang mempunyai dasar, yang
direncanakan dan dibangun oleh Allah sendiri. Jadi kalau
seseorang memiliki iman yang benar maka, ia akan menunjukkan
pikiran-Nya kepada Tuhan dan Kerajaan-Nya.
Objek
iman adalah sesuatu yang rohani, yaitu Tuhan sendiri, bukan pemenuhan
kebutuhan jasmani.
Iman
yang sejati adalah iman yang bertumpu pada keyakinan bahwa semua yang
Tuhan dikehendaki untuk, dilakukan dan dialami atau
dikerjakan adalah yang terbaik.
Jadi seorang yang memiliki Iman yang sejati tidak akan
bersungut-sungut dalam segala keadaan, dan tidak memaksakan
kehendaknya kepada Tuhan. Ia akan tetap mempercayai prbadi Allah,
walaupun keadaannya tidak memuaskan hatinya tetap mempercayai Tuhan.
Iman
yang sejati ditunjukkan Tuhan Yesus melalui pergumulan-Nya di taman
Getsmani dengan pengakuan. Bukan kehendak-Ku yang jadi tetapi
Kehendak-Mu yang jadi (Matius 26:39-44).
Di sini Tuhan Yesus menunjukkan ketaatan-Nya sebagai seorang
Anak. Tuhan Yesus dapat memuaskan hati Bapa oleh ketaatan-Nya
tersebut. Itulah sebabnya dikatakan , bahwa Ia akan membawa iman kita
kepada kesempurnaan. Kehidupan seperti inilah yang Tuhan Yesus
ajarkan kepada kita agar iman kita menuju kesempurnaan (Ibrani
12:1-3).
Hendaknya
beriman kepada Tuhan tidaklah berdasarkan atas apa yang telah Allah
kerjakan menurut selera atau kesukaan kita, tetapi menyerah total
kepada apapun yang Tuhan kehendaki harus kita lakukan. Percaya kepada
pribadi Allah berarti percaya kepada apa yang diajarkan Alkitab
mengenai Dia. Oleh ajaran yang di terima orang percaya haruslah
Injil yang benar bukan injil yang lain, haruslah Yesus yang benar
bukan Yesus yang lain (2
Korintus 11:2-3).
Alkitab
dalam setahun: Wahyu 13-16
Beriman
kepada Tuhan bearti menyerah total kepada apapun yang Tuhan kehendaki
harus kita lakukan.
(renungan
harian TRUTH)
Tuhan
Yesus Memberkati Saudara dan Saya ^_^
Tentang Sharing FirTu.
0 komentar :
Posting Komentar