Kardinal Uskup Agung Edinburgh Keith O'Brien (foto: LSN) |
INGGRIS,
Edinburgh (LSN, 5 November 2012).
Umat
Kristen dan unsur masyarakat lainnya di Inggris mengungkapkan rasa
sakit hati mereka atas 'penganugerahan' Kardinal Uskup Agung
Edinburgh sebagai “Bigot of the Year.” Sebuah kelompok lobi
homoseksualisme terkenal di Inggris memberikan 'penganugerahan' ini
karena pendirian Kardinal Keith O'Brien dalam menentang agenda
homoseksualisme mereka.
Kata
bigot
“fanatik,”
yang digunakan sebagai istilah melecehkan atau merendahkan, dalam
Bahasa Inggris didefinisikan sebagai seseorang
yang bersikukuh atas suatu pendapat yang tidak masuk akal dan tidak
mau merubah pandangan itu (Oxford Learner's Pocket Dictionary).
Istilah ini digunakan dalam hal agama atau juga politik.
Kelompok
Stonewall terus membela kebijakan mereka ini, sekalipun beberapa
pendukung mereka telah mengritik 'penganugerahan' itu, dengan alasan
bahwa itu hanya merugikan upaya mereka sendiri.
"Seorang pemimpin Kristen pemberani"
Gerald Warner, seorang jurnalis Katolik, menyebut 'penghargaan' itu sebagai tanda bahwa gerakan homoseksualisme semakin tenggelam lebih jauh ke dalam "homofasisme," demikian ungkapnya pada LSN.com. Ia bertanya, apa kira-kira yang akan dikatakan oleh media jika kelompok Katolik melakukan hal yang sama terhadap pimpinan Stonewall. “Kita semua tahu jawabannya.”
Gerald Warner, seorang jurnalis Katolik, menyebut 'penghargaan' itu sebagai tanda bahwa gerakan homoseksualisme semakin tenggelam lebih jauh ke dalam "homofasisme," demikian ungkapnya pada LSN.com. Ia bertanya, apa kira-kira yang akan dikatakan oleh media jika kelompok Katolik melakukan hal yang sama terhadap pimpinan Stonewall. “Kita semua tahu jawabannya.”
Karena itu, ia bertanya mengapa 'ungkapan
kebencian', dan bahkan penghargaan [yang mengandung] kebencian,
diterima, “asalkan diarahkan terhadap Pemimpin Gereja yang
menegaskan kembali ajaran Gereja Katolik yang tetap dan tak berubah
yang telah berlaku selama 2.000 tahun?”
Andrea
Minichiello Williams, pimpinan eksekutif dari organisasi bantuan
hukum Christian Concern menilai bahwa tindakan ini adalah upaya untuk
mempermalukan dan mengintimidasi mereka yang tidak sependapat dengan
gerakan homoseksualisme.
"Untuk
mempermalukan dan mengintimidasi mereka yang berpegang pada pandangan
yang dianut oleh kebanyakan orang tentang pernikahan,... Stonewall
berusaha membungkam keinginan kuat masyarakat untuk mendiskusikan
sebuah isu yang sangat penting bagi masa depan masyarakat kita,"
ungkapnya.
Williams, yang bukan seorang Katolik, menyebut Kardinal O'Brien sebagai "seorang pemimpin Kristen pemberani yang telah berdiri untuk kebenaran." Dia berkata, "Serangan Stonewall terhadap dirinya menunjukkan rasa marah dan sikap kurang ajar mereka terhadap [orang-orang] yang tidak akan menyerah begitu saja pada agenda mereka."
Alasan pemilihan Kardinal O'Brien?
Kemungkinan Kardinal O'Brien dipilih oleh
Stonewall karena dia adalah salah satu dari sejumlah pemimpin Katolik
yang terang-terangan mengkritik gaya hidup homoseksual itu
sendiri, bukan hanya sekedar memuji perkawinan alami. O'Brien
mengatakan bahwa praktek homoseksual adalah “merugikan secara
fisik, mental dan spiritual bagi mereka yang terlibat di dalamnya.”
Kardinal O'Brien telah menjadi kritikus gigih dan vokal dari rencana itu, dan mengatakan bahwa upaya itu adalah "penyimpangan mengerikan atas hak asasi manusia yang diterima secara universal."
Dia dinominasikan untuk 'penghargaan' itu bersama Uskup Agung Glasgow, Scotlandia, Philip Tartaglia.”
Kardinal O'Brien telah menjadi kritikus gigih dan vokal dari rencana itu, dan mengatakan bahwa upaya itu adalah "penyimpangan mengerikan atas hak asasi manusia yang diterima secara universal."
Dia dinominasikan untuk 'penghargaan' itu bersama Uskup Agung Glasgow, Scotlandia, Philip Tartaglia.”
Para
homoseksualis merasa geram
ketika Gereja Katolik Skotlandia mengungkapan akan melawan rencana Pemerintah Inggris saat ini yang dipimpin
Cameron/Clegg untuk melegalkan "pernikahan sesama jenis."
Menurut
Warner, "Kardinal [O'Brien] berhak menganggap 'penghargaan' itu
sebagai pujian tak langsung, yang menunjukkan bahwa dia telah secara
efektif berbicara demi iman."
Namun, ia juga mengungkapkan
bahwa perlu ada penyamaan tentang bagaimana hukum telah
sementara digunakan. Sekarang ini hanya manifestasi
kebencian terhadap hal-hal menyangkut Kristus (Christophobia) yang
ditolerir – bahkan didorong – di Inggris dan di [dunia] Barat. 'Penghargaan' yang melecehkan ini hanyalah contoh yang paling
baru dari sikap agresi anti-Kristen itu.[*]
-------
Kata "fanatik" telah mendapat arti yang baru.
0 komentar :
Posting Komentar