"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."

Merayakan kehidupan seorang Nelson Mandela: Melawan kemiskinan dan ketidak-adilan (up-dated)

Written By Menara Penjaga on Selasa, 02 Juli 2013 | 01:47

Seorang gadis kecil memegang poster Nelson Mandela di luar rumah sakit di mana tokoh dunia ini dirawat
(foto: AP Photo/Muhammed Muheisen).

AFRIKA SELATAN, Pretoria (MP) -- Jutaan orang di seluruh dunia sedang menunggu kabar mengenai Nelson Rolihlahla Mandela, tokoh dunia dari Afrika. 

Sejak mantan presiden Afrika Selatan (Afsel) ini dimasukkan ke rumah sakit tanggal 8 Juni lalu, ungkapan doa dan simpati dalam berbagai bentuk terus diekspresikan, tak terkecuali di Facebook, Youtube dan halaman depan media massa.

Di Amsterdam, Belanda, rumor tentang kematiannya mendorong sebuah dewan setempat menghening cipta untuk mengenangnya, demikian dilaporkan Heraldsun.com.

Pahlawan Afrika yang lahir 18 Juli 1918 ini diberitakan sedang dirawat sebuah rumah sakit di Pretoria, Afsel, akibat infeksi paru-paru. Tata Madiba, demikian panggilan akrabnya, terjangkit tuberculosis ketika dipenjara (Reuters). (Madiba adalah nama marga etnik Xhosa.)

Penganut Kristen Methodist ini dihukum seumur hidup karena menentang pemerintah apartheid di Afsel. Setelah 27 tahun menjalaninya ia kemudian dibebaskan.

Apartheid adalah sistem pemerintahan yang menetapkan pembedaan antara orang berkulit putih (Kaukasian) dan yang non-Kaukasian. Tragisnya, sistem yang bertentangan dengan pemberitaan Kristen ini justru didukung oleh gereja lewat ajaran dan teologinya.

Di Afsel yang mayoritas penduduknya beragama Kristen sistem gereja pun menjadi apartheid.

Setelah dibebaskan Nelson Mandela menjadi orang Afrika pertama yang menjadi presiden Afsel (1994-1999). Bukannya membalas dendam pada musuh-musuh politiknya, ia justru merangkul mereka untuk memajukan Afsel.

Salah satu kutipan Papa Madiba yang terkenal adalah “Jika kau ingin berdamai dengan musuhmu, kau harus bekerja sama dengan musuhmu. Dengan demikian ia menjadi rekanmu.” (answerafrica.com)

Ia juga berpendapat bahwa “Tidak ada seorang pun yang dilahirkan membenci orang lain karena warna kulit, latar belakang, atau agamanya. Orang pasti belajar untuk membenci, dan jika mereka bisa belajar membenci, mereka bisa diajar untuk mengasihi, karena kasih datang dari hati manusia lebih alami daripada lawannya (yaitu kebencian).” (answerafrica.com)

Menolak untuk mencalonkan diri kedua kali, pejuang pembebasan ini memfokuskan diri dalam pelayanan sosial memerangi kemiskinan dan HIV/AIDS lewat Yayasan Nelson Mandela.

Pada tahun 2005, dalam kunjungan tiga harinya di London, pemenang Nobel Prize tahun 1993 ini mengungkapkan, “Sama seperti perbudakan dan apartheid, kemiskinan bukanlah hal yang alami. [Kemiskinan] adalah akibat perbuatan manusia dan dapat diberantas lewat perbuatan manusia.” (The Telegraph)

Dalam kesempatan itu ia menyerukan perdagangan yang adil (fair trade), penghapusan utang, dan peningkatan bantuan dalam rangka memotong setengah dari kemiskinan global antara 2000 dan 2015.

Lahir dengan nama Rolihlahla, dalam bahasa Xhosa berarti “pembuat masalah,” ia telah memenuhi panggilan namanya: Membuat masalah sehingga sistem yang tidak menghargai kesakralan etnisitas manusia dihapus.

Nelson adalah nama baptis dari tokoh besar yang lahir di desa Mvezo di Umtatu, Afsel, dari orangtua yang sekalipun tak dapat membaca namun merupakan orang Kristen yang saleh (Mandela, 1994 dikutip Wikipedia). 

Ada yang mengatakan bahwa ia tidak begitu banyak membicarakan imannya. Tapi nampak ia sungguh-sungguh menghidupinya. (+)

-------
AFRIKA SELATAN MERAYAKAN ULANG TAHUN KE-95 NELSON MANDELA
AFRIKA SELATAN, Johannesburg (Sabtu, 20 Juli 2013) – Mantan presiden Afsel Nelson Mandela diberitakan tersenyum dan menganggukan kepalanya pada hari Kamis lalu (18 Juli) di mana tokoh dunia ini memperingati ulang tahunnya yang ke-95. Ia masih berada di Rumah Sakit Pretoria dan kabar baiknya ialah bahwa kesehatannya mengalami kemajuan.

Sebelumnya simbol anti-apertheid ini diberitakan berada di ambang kematian.

Hari spesial "bapak bangsa" ini diperingati dengan lagu "Happy Birthday" (selamat ulang tahun) yang dinyanyikan oleh anak-anak di sekolah-sekolah. Sebuah aksi amal untuk menghormatinya juga dilakukan selama 67 menit, melambangkan 67 tahun pelayanan masyarakat dari tokoh yang telah menginspirasi dunia ini. (CBN/MP)


Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Menara Penjaga - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger