Pdt. Faye Pama Musa (foto: Christiantoday). Berharga di mata Tuhan kematian orang- orang yang dikasihi-Nya. |
NIGERIA, Borno (MP) -- Sejumlah
pria bersenjata menewaskan Pdt. Faye Pama Musa, seorang pendeta
senior dari Gereja Pentakosta, Jemaat Rhema, negara bagian Borno.
Almarhum juga adalah sekretaris Christian
Association of Nigeria (CAN), atau
Asosiasi Kristen Nigeria, cabang Borno.
Para pelaku
kejahatan dilaporkan mengikuti pemimpin Kristen ini dari gedung
gereja di mana ia memimpin sebuah penelaahan Alkitab malam sampai ke
rumahnya di Kawasan Reservasi Pemerintah di Maiduguri, dan
menembaknya mati di sana, demikian diinformasikan Pdt. Titus Dama
Pona, ketua CAN cabang Borno, Nigeria, seperti dilansir
Christiantoday.com (16/5/13).
Alm. Pdt. Faye Pama
Musa berusia 47 tahun dan meninggalkan tiga orang anak. Salah
satu dari mereka sempat memohon supaya ayahnya jangan dibunuh ketika diseret
keluar rumah. Almarhum telah terlibat dalam pelayanan selama lebih
dari 26 tahun.
Seperti dilaporkan Christiandtoday.com, dalam sebuah wawancara di tahun 2007, Pdt. Musa mengatakan bahwa ia tidak akan meninggalkan Borno terlepas dari bahaya yang mengancam keberadaan hidupnya.
"Saya seorang asli negara bagian Borno, dan Tuhan telah memanggil saya untuk bekerja di antara kawanua saya," katanya. "Saya percaya bahwa yang terbaik untuk menjangkau orang-orang ini adalah mereka yang memahami budaya orang-orang ini."
Serangan-serangan terhadap orang Kristen di Nigeria selalu dihubungkan dengan sebuah kelompok anarkis yang telah populer dengan nama Boko Haram. Kelompok ini dilaporkan telah menewaskan lebih dari 4.000 orang sejak tahun 2009. Kontak senjata antara militer Nigeria dan kelompok ini di Baga, negara bagian Borno bulan lalu, dilaporkan memakan korban lebih dari 100 warga sipil.
Menurut Christiantoday.com, penembakan terhadap Pdt. Musa terjadi tak lama setelah Presiden Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat di negara bagian Borno, Yobe dan Adamawa.
Karakterisasi Boko Haram yang selalu dihubung-hubungkan dengan Islam telah memicu deklarasi sebuah kelompok lain yang mengatas-namakan kelompok Kristen untuk melakukan serangan terhadap mesjid dan penganut Islam. Namun demikian, para pemimpin Kristen telah melayangkan surat permohonan kepada MEND (Movement for the Emancipation of the Delta Niger) untuk tidak melakukan serangan demikian. Hal ini mendapat reaksi positif dari MEND.
Nigeria adalah negara dengan penduduk terbesar di Afrika. Sekalipun dengan sumber daya minyak (black gold) yang besar, Nigeria tetap menjadi salah satu negara termiskin di dunia, dan saat ini berada di bawah kontrol IMF.
Dengan konflik berkepanjangan serta membesarnya kecurigaan antara warga negara Nigeria yang memeluk agama berbeda, maka kemungkinan untuk mengatasi pencurian crude oil (minyak mentah), memberantas korupsi, dan membangun masyarakatnya seakan menjauh.***
Seperti dilaporkan Christiandtoday.com, dalam sebuah wawancara di tahun 2007, Pdt. Musa mengatakan bahwa ia tidak akan meninggalkan Borno terlepas dari bahaya yang mengancam keberadaan hidupnya.
"Saya seorang asli negara bagian Borno, dan Tuhan telah memanggil saya untuk bekerja di antara kawanua saya," katanya. "Saya percaya bahwa yang terbaik untuk menjangkau orang-orang ini adalah mereka yang memahami budaya orang-orang ini."
Serangan-serangan terhadap orang Kristen di Nigeria selalu dihubungkan dengan sebuah kelompok anarkis yang telah populer dengan nama Boko Haram. Kelompok ini dilaporkan telah menewaskan lebih dari 4.000 orang sejak tahun 2009. Kontak senjata antara militer Nigeria dan kelompok ini di Baga, negara bagian Borno bulan lalu, dilaporkan memakan korban lebih dari 100 warga sipil.
Menurut Christiantoday.com, penembakan terhadap Pdt. Musa terjadi tak lama setelah Presiden Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat di negara bagian Borno, Yobe dan Adamawa.
Karakterisasi Boko Haram yang selalu dihubung-hubungkan dengan Islam telah memicu deklarasi sebuah kelompok lain yang mengatas-namakan kelompok Kristen untuk melakukan serangan terhadap mesjid dan penganut Islam. Namun demikian, para pemimpin Kristen telah melayangkan surat permohonan kepada MEND (Movement for the Emancipation of the Delta Niger) untuk tidak melakukan serangan demikian. Hal ini mendapat reaksi positif dari MEND.
Nigeria adalah negara dengan penduduk terbesar di Afrika. Sekalipun dengan sumber daya minyak (black gold) yang besar, Nigeria tetap menjadi salah satu negara termiskin di dunia, dan saat ini berada di bawah kontrol IMF.
Dengan konflik berkepanjangan serta membesarnya kecurigaan antara warga negara Nigeria yang memeluk agama berbeda, maka kemungkinan untuk mengatasi pencurian crude oil (minyak mentah), memberantas korupsi, dan membangun masyarakatnya seakan menjauh.***
-------
Barangsiapa mempertahankan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya
karena Aku, ia akan memperolehnya. (Matius 10:39)
0 komentar :
Posting Komentar