(Ilustrasi: bingkaimerah-indonesia.blogspot.com) |
Kecam Iklan
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengecam beredarnya selebaran iklan 'TKI on Sale' di Kuala Lumpur. Pembuat iklan itu dinilai melanggar aturan yang dibuat pemerintah Malaysia.
"Malaysia mengecam tindakan tidak bertanggung jawab tersebut, yang memandangkan ia seolah-olah menggambarkan pembantu rumah tangga Indonesia boleh dijual beli seperti barang dagangan," demikian tulisan siaran pers Kemlu Malaysia yang diterima detikcom, Senin (29/10/2012).
Pembuat iklan telah melanggar kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Malaysia, yang tercantum dalam protokol meminda memorandum mengenai pengambilan dan penempatan pembantu rumah Indonesia ke Malaysia 2006, yang disebut protokol 2011.
Mau perkeruh suasana
Konsul Malaysia di Pontianak, Khairul Nazran Abd Rahman, menilai selebaran 'TKI on Sale' merupakan ulah pihak-pihak tertentu yang ingin memperkeruh keadaan. Ada kepentingan yang diusung oleh penyebar selebaran tersebut.
"Ini mungkin ada pihak-pihak yang berkepentingan, ingin memperkeruh suasana saja," ujar Nazran usai menghadiri Diklat Terpadu Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu), di Hotel Mercure, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (29/10/2012).
Menurut Nazran, hal ini baru pertama kali terjadi. Nazran mengatakan, selebaran itu sangat tidak pantas dikeluarkan dan merendahkan martabat manusia.
"Sebelumnya tidak ada," kata Nazran.
"Tidak wajar ini. Manusia mana boleh dijualbelikan," ujarnya.
Bukan barang dagangan
Sebelumnya dilaporkan bahwa anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanudin, menyesalkan adanya iklan tersebut karena dapat menyinggung perasaan bangsa Indonesia. Namun jika terbukti itu bukan iklan fiktif, politikus PDIP ini menyarankan agar Indonesia mengoreksi diri. Jangan sampai TKI di Malaysia dimanfaatkan oleh makelar-makelar yang mencari keuntungan sendiri.
"Kita yang harus menempatkan diri agar kita tidak dihina," pungkasnya.
-------
Malaysia dan Indonesia adalah tombol panas di Asia Tenggara yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan distabilisasi politik bahkan perang (kalau tidak diantisipasi). Tapi lepas dari dugaan provokasi tersebut, ungkapan TB Hasanudin harus diperhatikan, karena kalau ada TKI yang ke Malaysia lewat makelar, maka sedihnya mereka bisa-bisa ditaruhkan price tag, karena itu berarti sudah menjadi korban perdagangan manusia.
0 komentar :
Posting Komentar