"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."

Mohon doa bagi pemimpin gereja Ortodoks Suriah dan Yunani yang diculik kelompok bersenjata (up-dated)

Written By Menara Penjaga on Rabu, 24 April 2013 | 00:46

Topang dalam doa Uskup Yohanna Ibrahim dan Uskup Boulos Yaziji yang telah mengambil
resiko bertahan dalam pelayanan sekalipun di tengah-tengah situasi yang tidak kondusif
(foto: http://yallasouriya.wordpress.com)/
MTN, 24 Mei 2013.
Pernyataan lewat Radio Vatikan menyangkut penculikan Uskup Agung Mar Gregorios Yohanna Ibrahim dan Boulos Yazaji, masing-masing Metropolitan Gereja Ortodoks Suriah dan Gereja Ortodoks Yunani Keuskupan Aleppo:
Sebuah kelompok tak dikenal telah menculik keduanya tanpa mengklaim tanggung jawabnya sampai sekarang, atau pun mengumumkan alasan penculikan atau mengetahui tempat mereka.
Kami dari keuskupan Gereja Ortodoks Yunani dan Suriah, Aleppo, dalam koordinasi dengan dua Patriarkat di Damaskus, hari demi hari mengungkapkan kesedihan kami dan kepedihan yang semakin mendalam oleh sebab penculikan dan ketidakhadiran kedua wali gereja terkemuka ini, serta apa yang mereka wakili dalam hal kekudusan hidupnya, jabatannya di tingkat lokal dan internasional, serta peran aktif mereka di semua tingkatan termasuk spiritual, pemikiran, akademik, pendidikan dan sosial; namun di atas segalanya adalah pekerjaan kemanusiaan yang mereka bawa dalam krisis saat ini yang sedang melanda negara kami Suriah.
Pada hari ini, setelah satu bulan sejak mereka diculik, di tengah doa dan permohonan oleh gereja-gereja lokal dan di seluruh dunia; serta seruan, pernyataan dan upaya-upaya dari organisasi Kristen dan Muslim dunia dan masyarakat internasional, kami kembali menyampaikan permintaan kami kepada para penculik untuk memperbaiki tindakan mereka, takutlah akan Allah, dan lepaskan kedua Uskup Agung tanpa menyakiti kesehatan atau fisik mereka, dan melepaskan semua imam lain dan warga sipil tak berdosa yang juga diculik.

Satu bulan dalam penculikan telah lebih dari cukup untuk kedua Uskup Agung. Derita yang mereka rasakan dalam penculikan mereka, juga merupakan derita bagi semua orang beriman dari dua komunitas mereka, yaitu rakyat Suriah dan dunia.
Penculikan kedua Uskup Agung sampai saat ini merusak struktur negara Suriah dalam keberagamannya dan sejarah panjang kewarganegaraan dan hidup bersama di Suriah. Bencana demikian akan diingat dan dicatat dalam sejarah, demikian pula kehancuran dan kesedihan Suriah.
Tindakan seperti itu tidak akan menakutkan kami karena kami adalah anak-anak dari "Kebangkitan."
Kami percaya bahwa belas kasihan dari satu Allah yang kita semua percaya, akan menuntun para penculik dan mendorong mereka untuk melepaskan kedua Uskup Agung tanpa pra-kondisi, karena tidak ada harga yang sama dengan kebebasan dua Uskup Agung, dan tidak ada kondisi yang sama dengan pengembalian mereka ke komunitas dan gereja mereka masing-masing.
Kami kembali menyampaikan permohonan kami dan melanjutkan doa-doa kami dengan kesungguhan kepada Allah untuk pembebasan kedua Uskup Agung, para imam, dan semua orang yang berada dalam penculikan. 



-------
SURIAH, Aleppo (Kompas, Selasa, 23 April 2013) -- Kelompok militan di kawasan yang dikuasai kelompok perlawanan di Suriah utara menculik dua pendeta yang sedang dalam perjalanan ke Aleppo. Penculikan atas kedua pendeta yang melakukan perjalanan dari perbatasan Turki itu dilaporkan oleh media pemerintah dan dikukuhkan seorang pemimpin kelompok pemberontak.

Keduanya adalah Uskup Yohanna Ibrahim yang menjabat pimpinan Gereja Ortodoks Suriah di Aleppo dan Uskup Boulos Yaziji yang memimpin Gereja Ortodoks [Yunani].

Namun masih belum jelas kelompok yang menculik mereka. "Semua kemungkinan masih terbuka," tutur Abdulahad Steifo dari kelompok perlawanan Koalisi Nasional Suriah.

Dia mengatakan penculikan terjadi ketika keduanya sedang dalam perjalanan dari kawasan perbatasan Bab al-Hawa, yang dekat dengan kota Reyhanli di Turki, menuju Aleppo. Stasiun TV negara melaporkan 'kelompok teroris bersenjata' yang menculik kedua pendeta yang sedang melaksanakan 'tugas kemanusiaan' di kawasan pedesaan Aleppo.

Masa sulit Aleppo

Seorang penduduk Aleppo yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa penculik menembak mati supir yang membawa kedua pendeta itu. Yohanna Ibrahim dan Boulos Yaziji merupakan pendeta paling senior yang sejauh ini terkena dampak langsung perang Suriah.

Bulan September Uskup Ibrahim mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ratusan keluarga Kristen mengungsi dari Aleppo akibat pertarungan antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak di kota itu. "Dalam sejarah modern, Aleppo tidak pernah mengalami masa-masa sulit dan seperti ini. Umat Kristen diserang dan diculik dengan cara yang dahsyat dan keluarga mereka harus membayar uang dalam jumlah besar untuk pembebasan," tambahnya.

Warga Kristen di Suriah mencapai sekitar 10 persen dari total jumlah penduduk yang mayoritas merupakan umat Islam Sunni. Perkiraan angka itu sebelum terjadi perlawanan atas Presiden Bashar al-Assad dua tahun lalu.

PBB memperkirakan lebih dari 60.000 orang tewas akibat konflik bersenjata di Suriah dan lebih dari satu juta orang mengungsi ke negara-negara tetangga.

Judul asli: Dua Pendeta Diculik di Aleppo
Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Menara Penjaga - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger