Syalom,
Aku ingin bertanya sedikit, bagaimana penilaian agama tentang
orang yang melakukan bunuh diri akibat tidak sanggupnya menahan tekanan
kehidupan, syalom.
S
-------
Ytk., Bro S,
Terima kasih untuk pertanyaannya, tapi
sebelum saja menjawab, mohon kalau Anda tahu ada orang yang
mengatakan atau sedang memikirkan untuk melakukan bunuh diri, Anda
perlu mengatakan padanya “Aku tidak ingin kau bunuh diri,” dan
cobalah mendorong yang bersangkutan untuk mendapatkan pertolongan
profesional, seperti konselor, psikolog, atau seorang pendeta/imam.
Hal ini penting karena menyangkut
keselamatan nyawa seseorang.
Sepengetahuan saya, agama (dalam hal
ini agama Kristen) cukup terang dalam memahami hukum keenam (dari
Kesepuluh Hukum Tuhan) yang mengatakan “Jangan membunuh,” bahwa
itu mempunyai makna dua, yaitu jangan mengakhiri hidup orang lain
atau mengakhiri hidup sendiri.
Namun, masalah bunuh diri perlu
disikapi dengan kepekaan, kehati-hatian, dan niat yang tulus untuk
membantu seseorang yang, seperti Anda katakan, merasa tak sanggup
menghadapi tekanan kehidupan.
Setiap manusia mengalami tekanan
kehidupan, namun memang ada saat di mana tekanan hidup itu menjadi
terlalu berat dan tak dapat dipikul lagi. Hal ini tidak hanya
dihadapi oleh orang-orang yang jauh dari Allah, tetapi juga
orang-orang yang mengasihi Dia. Karena itu, kita baca dalam kitab
Mazmur bagaimana kesendirian, kesepian, kesedihan, rasa tertekan,
rasa tak berdaya, dsb. turut mewarnai ungkapan-ungkapan doa dan syair
para pemazmur.
Namun, di sinilah letak perbedaan
antara memiliki pengharapan dalam Allah yang sanggup mengampuni,
sanggup mengangkat, dan sanggup memulihkan, dengan berupaya
menanggung segala sesuatu berdasarkan kekuatan sendiri.
Ada saatnya di mana kita hanya bisa
mengatakan, “Tuhan, aku sudah tidak sanggup. Tolong aku.” Perlu
juga kita ingat bahwa Tuhan itu setia, sehingga Ia tidak mengijinkan
pencobaan yang melebihi kekuatan kita.
Bukankah dalam kelemahan.
ketidak-berdayaan dan kekalahan kita, kuasa kasih Tuhan menjadi
sempurna?
Karena itu, menurut saya kita semua
perlu Tuhan, karena tanpa Tuhan kita hanya akan dipermainkan si
Jahat dengan mendatangkan pikiran-pikiran yang menyiksa diri sendiri
termasuk orang-orang yang mengasihi kita.
Seorang Kristen yang mendapati dirinya
bergumul dengan pikiran-pikiran untuk melakukan bunuh diri bukan
dengan sendirinya menunjukkan bahwa ia bukanlah seorang Kristen yang
baik.
Banyak kali pikiran-pikiran untuk
melakukan bunuh diri disebabkan oleh keadaan klinis,
ketidak-seimbangan kimia tubuh yang menghasilkan depresi akut, dan
yang bisa dirawat dan disembuhkan.
Jikalau ini adalah pergumulan yang kita
hadapi, kita harus tetap kuat dan percaya bahwa Allah punya maksud
untuk hidup kita, dan apa yang kita alami ini adalah bagian dari
maksud Allah untuk memakai kita untuk membantu sesama bagi
kemuliaan-Nya.
Hal yang paling tragis pun, salib
Kristus, Tuhan bisa jadikan sebagai jalan keselamatan bagi kita
semua. Tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Sebuah artikel yang dapat membantu kita memikirkan mereka yang telah melakukan bunuh diri dapat dilihat di sini.
Syalom,
0 komentar :
Posting Komentar