Pdt Samuel Rodriguez (foto: urbanchristiannews.com) |
AMERIKA SERIKAT, Washington, DC (9 November 2012).
Kemenangan Presiden Barack Obama pada pemilihan umum hari Selasa lalu salah satunya disebabkan oleh dukungan masyarakat berlatar belakang Hispanik/Latino di Amerika Serikat. Berikut ini pengamatan dari Pdt Samuel Rodriguez ketua Konferensi Kepemimpinan Kristen Nasional Hispanik dan penasihat senior untuk editorial The Christian Post, seperti dilaporkan Napp Nazworth, wartawan The Christian Post.
Kemenangan Presiden Barack Obama pada pemilihan umum hari Selasa lalu salah satunya disebabkan oleh dukungan masyarakat berlatar belakang Hispanik/Latino di Amerika Serikat. Berikut ini pengamatan dari Pdt Samuel Rodriguez ketua Konferensi Kepemimpinan Kristen Nasional Hispanik dan penasihat senior untuk editorial The Christian Post, seperti dilaporkan Napp Nazworth, wartawan The Christian Post.
-------
Pemilu
hari Selasa lalu harus menjadi "wake-up call" bagi
Partai Republik untuk berbuat lebih banyak demi menjangkau pemilih
non-Kaukasian, ungkap Pdt Samuel Rodriguez.
Menurutnya, menyikapi masyarakat Latino (Hispanik) dalam pemilihan umum, Partai
Republik punya dua pilihan: tetap dengan strategi “Southern yang
eksklusif” dan “yang tidak lagi berlaku dalam realitas abad
ke-21,” atau mengalami 'saat datang kepada Yesus'... di mana mereka
menyadari bahwa Amerika telah berubah," ungkapnya.
Presiden Barack Obama berhasil mempertahankan kursi kepresidenan dengan kekuatan pemilih non-Kaukasian yang menyalurkan suara mereka untuk Partai Demokrat dalam jumlah besar. Mr. Obama kehilangan 20 poin persentase dengan pemilih Kaukasian. Dalam setiap pemilu sebelum 2012, hal ini berarti kemenangan telak bagi Partai Republik.
Banyak di kalangan Partai
Republik yang menyadari bahwa pergeseran demografis yang terjadi di AS
tidak menguntungkan mereka, namun bagi mereka pergeseran
itu adalah hal yang akan mereka hadapi di masa depan, dan bukan pada hari Selasa
lalu.
"Partai Republik perlu mengakui fakta bahwa mereka menderita miopi budaya, dan gagasan untuk menghiasi 75 persen suara dari partisipasi warga kulit putih dan memenangkan pemilu berlandaskan pemilih kulit putih yang solid telah berakhir," jelas Pdt Rodriguez.
"Partai Republik perlu mengakui fakta bahwa mereka menderita miopi budaya, dan gagasan untuk menghiasi 75 persen suara dari partisipasi warga kulit putih dan memenangkan pemilu berlandaskan pemilih kulit putih yang solid telah berakhir," jelas Pdt Rodriguez.
Sebagai seorang pendeta, Rodriguez tidak mendukung
atau menyokong salah satu dari mereka, dan telah memberikan saran
kepada para politisi dari kedua belah pihak.
Strategi yang harus dikejar oleh Partai Republik, saran Pdt Rodriguez, adalah "mengubah citra dirinya menjadi partai Abraham Lincoln dan Ronald Reagan - sebagai [lambang] keadilan, optimisme, dan partai [yang mendukung] kebebasan."
Bagian dari perubahan itu berarti menambahkan pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan reformasi imigrasi ke platform Partai Republik. Pdt Rodriguez percaya bahwa Partai Republik bisa melakukan ini tanpa mengorbankan prinsip-prinsip inti. Dan jika mereka melakukannya, "mereka akan membuat terobosan signifikan ke dalam komunitas Hispanik dan dalam komunitas Afrika-Amerika."
Tapi "tanpa suara masyarakat Hispanik dan Afrika-Amerika, itu namanya game over. Partai Republik akan terpinggirkan ... pada generasi mendatang."
Pdt Rodriguez meyakini bahwa dua faktor yang menciptakan sebuah "badai yang sempurna" dan yang menyakiti peluang Mr. Romney bersama para pemilih Latino dalam ini pemilu ini adalah: retorika imigrasi Mr. Romney ketika pemilihan awal Partai Republik dan sebuah program yang dikeluarkan Mr. Obama yang disebut "Dream Decision."
Sebagian besar retorika selama pemilihan awal Partai Republik mengasingkan pemilih Latino, jelasnya, seperti ketika Mr. Romney menggunakan ungkapan "self-deportation" (mendeportasi diri sendiri) dalam menggambarkan kebijakan imigrasinya.
Sebelum musim panas lalu Mr. Obama mengalami kesulitan dengan para pemilih Latino. Mereka marah karena ia telah meningkatkan pendeportasian secara dramatis dan tidak menepati janjinya untuk melakukan reformasi keimigrasian di masa jabatannya yang pertama.
Strategi yang harus dikejar oleh Partai Republik, saran Pdt Rodriguez, adalah "mengubah citra dirinya menjadi partai Abraham Lincoln dan Ronald Reagan - sebagai [lambang] keadilan, optimisme, dan partai [yang mendukung] kebebasan."
Bagian dari perubahan itu berarti menambahkan pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan reformasi imigrasi ke platform Partai Republik. Pdt Rodriguez percaya bahwa Partai Republik bisa melakukan ini tanpa mengorbankan prinsip-prinsip inti. Dan jika mereka melakukannya, "mereka akan membuat terobosan signifikan ke dalam komunitas Hispanik dan dalam komunitas Afrika-Amerika."
Tapi "tanpa suara masyarakat Hispanik dan Afrika-Amerika, itu namanya game over. Partai Republik akan terpinggirkan ... pada generasi mendatang."
Pdt Rodriguez meyakini bahwa dua faktor yang menciptakan sebuah "badai yang sempurna" dan yang menyakiti peluang Mr. Romney bersama para pemilih Latino dalam ini pemilu ini adalah: retorika imigrasi Mr. Romney ketika pemilihan awal Partai Republik dan sebuah program yang dikeluarkan Mr. Obama yang disebut "Dream Decision."
Sebagian besar retorika selama pemilihan awal Partai Republik mengasingkan pemilih Latino, jelasnya, seperti ketika Mr. Romney menggunakan ungkapan "self-deportation" (mendeportasi diri sendiri) dalam menggambarkan kebijakan imigrasinya.
Sebelum musim panas lalu Mr. Obama mengalami kesulitan dengan para pemilih Latino. Mereka marah karena ia telah meningkatkan pendeportasian secara dramatis dan tidak menepati janjinya untuk melakukan reformasi keimigrasian di masa jabatannya yang pertama.
Namun demikian, Juni lalu, Mr. Obama mengumumkan
bahwa Departemen Kehakiman tidak lagi mendeportasi imigran tidak sah
yang dibawa ke AS sebagai anak-anak, yang sudah lulus dari sekolah
tinggi, yang bertugas di militer atau memperoleh GED (semacam ujian
persamaan sekolah menengah), dan yang tidak memiliki catatan
kriminal. Keputusan ini mirip dengan RUU “the DREAM Act,”
yang tidak disahkan oleh Kongres. Program “Dream Decision”
yang diluncurkan Mr. Obama memberi energi bagi para pemilih
Latino untuk kembali mendukungnya.
Pdt Rodriguez percaya bahwa meskipun Mr. Obama membuat "Dream Decision," Partai Republik bisa memenangkan pemilih Latino jika saja mereka memilih kandidat yang berbicara mengenai reformasi imigrasi dengan nada yang lebih moderat, seperti Mike Huckabee, Marco Rubio atau Newt Gingrich.
Jika saja Partai Republik memilih kandidat yang "lebih ramah" mengenai isu reformasi imigrasi, ungkap Pdt Rodriguez, maka para Latino akan melihat "Dream Decision" Mr. Obama sebagai "alat politik," untuk memperoleh suara mereka, "setelah ia medeportasi 500.000 orang, [karena] tidak meluluskan reformasi imigrasi."
Pdt Rodriguez sempat berbicara dengan Mr. Romney selama Konvensi Nasional Partai Republik, di mana ia diminta menjadi salah satu dari yang membawakan doa-doa berkat. Tim kampanye Mr. Romney memahami bahwa mereka telah "kelewatan" dalam retorika mereka mengenai imigrasi selama masa pemilihan awal, sehingga Mr. Romney sepertinya menyetujui saran Rodriguez dan karenanya mengubah bagaimana ia berbicara tentang imigrasi setelah itu. Tapi itu agak sedikit terlambat.
"Pada akhirnya, kerusakan telah terjadi - retorika “deportasi diri sendiri,” laga awal para kandidat Partai Republik, bahkan retorika Partai Republik tentang reformasi imigrasi membuat pemilih Latino terasing," jelas Pdt Rodriguez. (The Christian Post)
Pdt Rodriguez percaya bahwa meskipun Mr. Obama membuat "Dream Decision," Partai Republik bisa memenangkan pemilih Latino jika saja mereka memilih kandidat yang berbicara mengenai reformasi imigrasi dengan nada yang lebih moderat, seperti Mike Huckabee, Marco Rubio atau Newt Gingrich.
Jika saja Partai Republik memilih kandidat yang "lebih ramah" mengenai isu reformasi imigrasi, ungkap Pdt Rodriguez, maka para Latino akan melihat "Dream Decision" Mr. Obama sebagai "alat politik," untuk memperoleh suara mereka, "setelah ia medeportasi 500.000 orang, [karena] tidak meluluskan reformasi imigrasi."
Pdt Rodriguez sempat berbicara dengan Mr. Romney selama Konvensi Nasional Partai Republik, di mana ia diminta menjadi salah satu dari yang membawakan doa-doa berkat. Tim kampanye Mr. Romney memahami bahwa mereka telah "kelewatan" dalam retorika mereka mengenai imigrasi selama masa pemilihan awal, sehingga Mr. Romney sepertinya menyetujui saran Rodriguez dan karenanya mengubah bagaimana ia berbicara tentang imigrasi setelah itu. Tapi itu agak sedikit terlambat.
"Pada akhirnya, kerusakan telah terjadi - retorika “deportasi diri sendiri,” laga awal para kandidat Partai Republik, bahkan retorika Partai Republik tentang reformasi imigrasi membuat pemilih Latino terasing," jelas Pdt Rodriguez. (The Christian Post)
-------
Perenungan bagi orang Kristen adalah apakah yang akan terjadi jika mereka menunaikan kewajiban politik mereka lewat sebuah entitas politik yang dinafasi dengan Kabar Baik bagi orang miskin, orang asing, keberpihakan kepada yang tertindas dan terpinggirkan, dan yang mencari perdamaian dan damai sejahtera bagi dunia.
0 komentar :
Posting Komentar