Seorang anggota regu penyelamat di tengah puing-puing akibat gempa (foto: Aljazeera.com) |
GUATEMALA, San Marcos (8
November 2012).
Gempa
bumi sebesar 7,4 pada skala Richter yang kemarin (Rabu, 7/11)
menghantam bagian utara Guatemala menyebabkan 48 korban jiwa (menurut
USA
Today 2 jam lalu sudah meningkat menjadi 52). Hal ini
diumumkan oleh Presiden Guatemala, Otto Perez Molina, dalam
sebuah pesan kenegaraannya setelah mengunjungi daerah bencana.
Menurut Presiden Molina
sejumlah 155 orang mengalami luka parah dan 23 dinyatakan hilang.
Dari informasi yang dikirim ke Agenzia Fides, jumlah para pengungsi
mencapai sekitar 17.000. Presiden mengatakan dalam pesannya bahwa
gempa ini adalah yang kedua terkuat setelah gempa 4 Februari 1976,
yang menyebabkan 23.000 meninggal dan lebih dari satu juta orang
kehilangan tempat tinggal.
Tanda "siaga merah" masih sementara berlaku secara nasional karena kekuatiran akan gempa susulan.
Gempa bumi ini menyebabkan
gangguan listrik, air dan telekomunikasi di wilayah barat Guatemala.
Tanah longsor di dua
lokasi telah memutuskan akses lewat jalan raya Inter-Amerika,
sehingga mencegah kendaraan menuju ke daerah-daerah yang terkena
bencana. Gempa yang begitu kuat juga terasa di Meksiko dan El
Salvador. (Agenzia Fides)
-------
Anda tak perlu memberikan seribu blanket untuk seribu pengungsi, kalau Anda hanya memiliki satu untuk diberikan, berikanlah yang satu itu. Anda telah membuat sebuah perbedaan dalam hidup orang itu. Satu orang, setiap waktu.
-------
Anda tak perlu memberikan seribu blanket untuk seribu pengungsi, kalau Anda hanya memiliki satu untuk diberikan, berikanlah yang satu itu. Anda telah membuat sebuah perbedaan dalam hidup orang itu. Satu orang, setiap waktu.
0 komentar :
Posting Komentar