Gedung Parlemen Australia di Canberra, tempat dilaksanakannya Roundtable Discussion mengenai pornografi dan keterkaitannya dengan perdagangan seks serta bagaimana menyikapinya. |
AUSTRALIA, Canberra
(19 Oktober 2012).
Sejumlah enam belas pemimpin yang mewakili empat belas kelompok masyarakat yang mewakili jutaan keluarga Australia bertemu di Gedung Parlemen, Canberra, membahas dampak pornografi dan kaitannya dengan perdagangan seks serta bagaimana memecahkan masalah yang telah membangkitkan keprihatinan yang dalam ini.
Sejumlah enam belas pemimpin yang mewakili empat belas kelompok masyarakat yang mewakili jutaan keluarga Australia bertemu di Gedung Parlemen, Canberra, membahas dampak pornografi dan kaitannya dengan perdagangan seks serta bagaimana memecahkan masalah yang telah membangkitkan keprihatinan yang dalam ini.
Dalam pertemuan itu
dihasilkan “Deklarasi 9 Oktober” meliputi “Tiga Titik Rencana”
yang disepakati bersama sebagai upaya untuk melawan perdagangan seks
dan eksploitasi perempuan dan anak-anak di tengah masyarakat
Australia yang saat ini telah “sangat di-seksualisasi.”
Tiga
titik rencana dan tindakan tersebut adalah:
1. Membersihkan
pilihan file XML (feed) Internet dari material pornografi - bebas
dari pornografi di tingkat penyedia jasa Internet (ISP);
2.
Mencegah seksploitasi perempuan dan anak-anak - mendidik tentang efek
berbahaya dari pornografi;
3. Menegakkan hukum yang ada untuk
mengekang penyebaran pornografi dan perbudakan dan eksplotasi
seksual.
Warwick Marsh,
salah satu pemrakarsa, mengundang
peserta hening satu menit pada
pertemuan itu untuk mengenang wartawan ABC, Jill
Meagher, 29 tahun, yang diperkosa dan
dibunuh di Melbourne, Sabtu 22 September, 2012 lalu.
Warwick
mengungkapkan bahwa pemerkosaan dan pembunuhan Jill Meagher yang
menggemparkan di Melbourne telah mengangkat perlunya tindakan untuk
mengubah arus pornografi yang menghasut kekerasan terhadap perempuan.
“Kita harus melakukan sesuatu tentang budaya kekerasan terhadap
perempuan yang telah melingkupi masyarakat kita. Untuk melakukan
sesuatu tentang kekerasan seksual kita harus melakukan sesuatu
tentang pornografi,” ucapnya.
Ia juga mengatakan
bahwa tujuan umum yang ingin dicapai adalah “sebuah dunia yang aman
bagi wanita dan anak-anak Australia bebas dari kebencian dan
kekerasan.” Ia mengajak masyarakat Australia untuk melindungi
perempuan dan anak dari dampak bahaya pornografi. “Mari kita menempatkan
perempuan dan anak-anak Australia sebagai yang pertama dan menolak
kebencian terhadap wanita yang melekat pada materi pornografi."
(CT/MP)
0 komentar :
Posting Komentar