Nigeria (gambar: wikipedia) |
Dirilis
Open Doors, Gereja Kristus di Nigeria
memberitahukan bahwa kini jemaat mereka yang tinggal di Jos telah
melarikan diri dari rumah-rumah mereka, karena takut akan terjadi
kekerasan yang lebih mengerikan. "Lima
puluh jemaat gereja dibunuh di dalam bangunan gereja, dimana mereka
berusaha untuk berlindung. Mereka terbunuh bersama istri pendeta dan
anak-anak,"
ujar Pdt. Dachollom Datiri, wakil presiden dari Gereja Kristus di
Nigeria.
Selain
itu, pengurus gereja mengatakan bahwa ada sekitar 100 jemaat Gereja
Kristus yang tewas dalam serangan akhir pekan di 12 desa akibat
perseteruan etnik Fulain dan etnik Birom yang telah berlangsung
selama berminggu-minggu. Kini hal tersebut menimbulkan tekanan dan
trauma yang begitu membekas.
"Mereka
mengalami trauma dan kegiatan serta produktifitas ekonomi mereka
terganggu...Kebanyakan dari mereka adalah petani dan serangan ini
tidak memungkinkan bagi mereka untuk pergi ke ladang. Bahkan tanaman
yang telah mereka tanam juga telah dihancurkan oleh penyerang,"
kata Pdt. Obed Dashan, sekretaris utama dari Gereja Kristus Nigeria.
Serangan
mematikan yang telah terjadi selama satu dekade itu juga menimbulkan
anggapan bahwa pemerintah
Nigeria
telah menutup mata atas terjadinya penganiayaan umat Kristen
di Nigeria.
"Segala sesuatu dapat saja terjadi. Hal ini tentu saja sudah
direncanakan oleh Boko Haram secara jangka panjang. Ini adalah
gerakan yang akan menghijaukan negara ini, dan mereka gunakan teroris
untuk melakukannya," simpul Pdt. Dachollom Datiri.
Sayangnya, kecurigaan semacam ini akan terus menambah bahan bakar konflik yang berkepanjangan. Masyarakat Nigeria harus bisa keluar dari prasangka, dan bekerja sama menjaga kestabilan dan mengolah sumber daya ekonominya yang sangat besar, dan bisa jadi sedang menjadi target mafia kapitalis.
Politik
identitas yang menargetkan konflik antar suku atau agama saat ini
sedang merajalela. Masyarakat yang tidak tanggap akan dengan mudah
diadu domba sehingga mengalami kekacauan politik dan ketidakstabilan
ekonomi. Belum lagi kekerasan yang akan dialami seluruh masyarakat,
dan trauma bagi anak-anak yang tak tahu apa-apa. Adanya organisasi
antar-adat dan suku
termasuk dewan
antar-umat beragama yang sangat berperan dalam menyikapi dan
meredakan konflik di Kenya baru-baru ini sangat dibutuhkan.
Peristiwa memilukan seperti di Nigeria mengajarkan kita supaya jangan
mudah terpancing dengan isu sektarian. Saling melindungi akan
menghindarkan semua anggota masyarakat dari kerugian yang sangat
besar. (jawaban/MP)
Doakan
Nigeria.
0 komentar :
Posting Komentar