Malala Yousufzai di rumah sakit bersama ayah dan dua orang saudaranya: Atal dan Khushal (foto: ABCNews) |
INGGRIS, London (26 Oktober 2012).
Sebuah
reuni berlinang air mata kegembiraan terjadi di sebuah rumah sakit
Inggris di mana Malala Yousufzai (15) dirawat akibat tembakan dari
kelompok Taliban yang ingin membunuhnya.
"Putri saya adalah teman saya," kata ayahnya Ziauddin Yousufzai hari ini di Birmingham, Inggris. "Aku mengasihinya.... air mata kami mengalir ketika pertama kali melihatnya. Ini adalah air mata kebahagiaan."
Ziauddin Yousufzai sempat tersedak saat mengakui bahwa keluarga telah menyusun rencana pemakaman bagi Malala, gadis pintar dan pemberani yang ditembak dalam jarak dekat oleh seorang pria bersenjata di Lembah Swat Pakistan Utara di dalam sebuah bus yang sedang mengantarkannya pulang sekolah 9 Oktober lalu. Dua gadis lainnya terluka dalam penembakan itu.
Malala mendapat perhatian dunia ketika 2009 lalu pada usia 11/12 tahun ia menulis untuk sebuah blog BBC tentang tindakan Taliban menguasai Lembah Swat. Yang menjadi keprihatinannya adalah tindakan Taliban melarang anak perempuan sekolah dan menghancurkan gedung-gedung persekolahan mereka.
Ziauddin Yousufzai, datang dari Pakistan ke Inggris bersama istri dan dua saudara Malala untuk pertama kali sejak penembakan itu. Ia menyebut kelangsungan hidup putrinya sebagai sebuah "keajaiban."
"Putri saya adalah teman saya," kata ayahnya Ziauddin Yousufzai hari ini di Birmingham, Inggris. "Aku mengasihinya.... air mata kami mengalir ketika pertama kali melihatnya. Ini adalah air mata kebahagiaan."
Ziauddin Yousufzai sempat tersedak saat mengakui bahwa keluarga telah menyusun rencana pemakaman bagi Malala, gadis pintar dan pemberani yang ditembak dalam jarak dekat oleh seorang pria bersenjata di Lembah Swat Pakistan Utara di dalam sebuah bus yang sedang mengantarkannya pulang sekolah 9 Oktober lalu. Dua gadis lainnya terluka dalam penembakan itu.
Malala mendapat perhatian dunia ketika 2009 lalu pada usia 11/12 tahun ia menulis untuk sebuah blog BBC tentang tindakan Taliban menguasai Lembah Swat. Yang menjadi keprihatinannya adalah tindakan Taliban melarang anak perempuan sekolah dan menghancurkan gedung-gedung persekolahan mereka.
Ziauddin Yousufzai, datang dari Pakistan ke Inggris bersama istri dan dua saudara Malala untuk pertama kali sejak penembakan itu. Ia menyebut kelangsungan hidup putrinya sebagai sebuah "keajaiban."
Malala
dilaporkan dapat berbicara dan membuat kemajuan yang luar biasa di
Queen Elizabeth Hospital,
di mana dia dibawa setelah penembakan tragis tersebut.
Ia tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak dan diharapkan untuk membuat pemulihan penuh, demikian diungkapkan para dokter.
Salah satu peluru menyerempet tengkorak kepalanyanya, tetapi tidak menembus otaknya.
Hari ini Ziauddin Yousufzai berterima kasih kepada dunia karena "mendukung apa yang didukung Malala: perdamaian dan pendidikan." Dia menyebut penembak Malala sebagai "agen Setan - tapi saya mendapati bahwa para malaikat berada di pihak saya."
Ribuan siswa mendoakan Malala, dan berjanji untuk tetap berdiri bersama gadis yang menerima penghargaan National Youth Peace Pakistan yang pertama ini. Maju terus Malala Yousufzai. (ABCNews)
Ia tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak dan diharapkan untuk membuat pemulihan penuh, demikian diungkapkan para dokter.
Salah satu peluru menyerempet tengkorak kepalanyanya, tetapi tidak menembus otaknya.
Hari ini Ziauddin Yousufzai berterima kasih kepada dunia karena "mendukung apa yang didukung Malala: perdamaian dan pendidikan." Dia menyebut penembak Malala sebagai "agen Setan - tapi saya mendapati bahwa para malaikat berada di pihak saya."
Ribuan siswa mendoakan Malala, dan berjanji untuk tetap berdiri bersama gadis yang menerima penghargaan National Youth Peace Pakistan yang pertama ini. Maju terus Malala Yousufzai. (ABCNews)
0 komentar :
Posting Komentar