"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."

Pastor Fadi Jamil Haddad, imam Gereja Ortodoks Yunani, martir di Suriah

Written By Ray Maleke on Minggu, 28 Oktober 2012 | 06:58

Pastor Fadi (alm.) di depan altar gereja
St. Elias (foto: OBOA)
SURIAH, Damaskus (27 Oktober 2012).

Para uskup Katolik di Damaskus mengungkapkan belasungkawa atas pembunuhan brutal imam Gereja Ortodoks Yunani Fadi Jamil Haddad. Mereka menyesalkan "konspirasi asing yang menyebarkan kejahatan dan kehancuran di negara ini" dan menyerukan rekonsiliasi: demikian diungkapkan dalam sebuah pernyataan Dewan Uskup Katolik Damaskus yang dikirim ke AgenziaFides.

Pastor Fadi Haddad, imam di gereja St. Elias di Qatana – sebuah kota kecil di pinggiran ibukota Suriah – diculik pada 18 Oktober lalu ketika ia bernegosiasi untuk membebaskan salah satu jemaatnya

Imam Gereja Ortodoks Yunani ini ditemukan tewas enam hari kemudian. Dalam acara pemakamannya yang dilaporkan turut dihadiri ribuan orang Kristen, sebuah serangan bom juga terjadi, menyebabkan dua orang warga dan beberapa tentara meninggal. 


Dilaporkan OBOA, pastor Fadi adalah orang yang penuh kasih dan penyayang, dan dicintai oleh kalangan Muslim dan Kristen. Dia telah melayani Gereja Antiokhia sebagai imam sejak ditahbiskan tahun 1995 oleh Patriark Ignatius IV dan Uskup Elias (Khoury).

Setelah berita kematiannya diumumkan, jaringan televisi negara Suriah mengatakan "Beliau adalah salah satu pekerja yang paling menonjol untuk rekonsiliasi nasional dan pemulihan luka [akibat perang]."
Pastor Fadi a
dalah imam kedua yang tewas di Suriah sejak konflik dimulai. Pada bulan Januari, imam Bassilios Nassar tewas di Hama ketika ia berusaha menyelamatkan seorang pria yang terluka.

Dewan Uskup Katolik di Damaskus mengungkapkan belasungkawa kepada Patriark Ignatius IV dan semua saudara-saudara dari Gereja Ortodoks Yunani, sambil berdoa kepada Tuhan "untuk menyambut ke dalam kerajaan-Nya imam-martir ini bersama-sama dengan semua martir Suriah."

Bagian terakhir dari seruan itu ditujukan kepada "saudara-saudara Muslim," yang pada hari-hari in merayakan Idul Adha: "Hari raya kalian," tulis para uskup Katolik "adalah hari raya kami, sukacita kalian adalah kegembiraan kami, demikian kesedihan kalian adalah kesedihan kami juga. Kita telah hidup sebagai saudara, dan kita akan terus hidup sebagai saudara." 

Patriarkat Gereja Ortodoks Yunani Antiokia dalam pernyataannya menyebut Pastor Fadi "martir rekonsiliasi dan kerukunan," dan mengutuk "tindakan brutal dan biadab terhadap warga sipil, masyarakat yang tidak bersalah, dan para hamba Allah yang berusaha untuk menjadi rasul perdamaian. Mereka adalah orang-orang yang menjaga kesatuan hati, membungkus luka penderitaan, menghibur yang sakit, menguatkan yang lemah dalam keadaan sulit saat ini." (Agenzia Fides)

Dalam pernyataan itu dihimbau orang Kristen yang setia "untuk berdiri teguh dalam iman dan pengharapan dalam kuasa Tuhan yang menginginkan kita untuk memiliki kehidupan, dan dalam kelimpahan (Yohanes 10:10)," sekaligus untuk "tinggal" di tanah mereka, dan bangsa mereka, "melihat ke depan" dengan kekuatan iman. "Kami memohon kepada Allah supaya kemartiran Pastor Fadi Haddad adalah sebuah pengorbanan yang ditawarkan untuk anak-anak bangsa ini dan untuk gencatan senjata dalam peristiwa yang menyakitkan yang kita alami pada masa ini." (AF/OBOA/MP)




Share this article :

0 komentar :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Menara Penjaga - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger