Pastor Fadi (alm.) di depan altar gereja St. Elias (foto: OBOA) |
SURIAH,
Damaskus (27 Oktober 2012).
Para
uskup Katolik di Damaskus mengungkapkan belasungkawa atas pembunuhan
brutal imam Gereja Ortodoks Yunani Fadi
Jamil Haddad. Mereka menyesalkan "konspirasi
asing yang menyebarkan kejahatan dan kehancuran di negara ini"
dan menyerukan rekonsiliasi: demikian diungkapkan dalam sebuah
pernyataan Dewan Uskup Katolik Damaskus yang dikirim ke AgenziaFides.
Pastor
Fadi Haddad, imam di gereja St. Elias di Qatana – sebuah kota kecil
di pinggiran ibukota Suriah – diculik pada 18 Oktober lalu ketika
ia bernegosiasi untuk membebaskan salah satu jemaatnya.
Imam Gereja Ortodoks Yunani ini ditemukan tewas enam hari kemudian. Dalam acara pemakamannya yang dilaporkan turut
dihadiri ribuan orang Kristen, sebuah serangan bom juga terjadi,
menyebabkan dua orang warga dan beberapa tentara meninggal.
Dilaporkan OBOA, pastor Fadi adalah orang yang penuh kasih dan penyayang, dan dicintai oleh kalangan Muslim dan Kristen. Dia telah melayani Gereja Antiokhia sebagai imam sejak ditahbiskan tahun 1995 oleh Patriark Ignatius IV dan Uskup Elias (Khoury).
Setelah berita kematiannya diumumkan, jaringan televisi negara Suriah mengatakan "Beliau adalah salah satu pekerja yang paling menonjol untuk rekonsiliasi nasional dan pemulihan luka [akibat perang]." Pastor Fadi adalah imam kedua yang tewas di Suriah sejak konflik dimulai. Pada bulan Januari, imam Bassilios Nassar tewas di Hama ketika ia berusaha menyelamatkan seorang pria yang terluka.
Setelah berita kematiannya diumumkan, jaringan televisi negara Suriah mengatakan "Beliau adalah salah satu pekerja yang paling menonjol untuk rekonsiliasi nasional dan pemulihan luka [akibat perang]." Pastor Fadi adalah imam kedua yang tewas di Suriah sejak konflik dimulai. Pada bulan Januari, imam Bassilios Nassar tewas di Hama ketika ia berusaha menyelamatkan seorang pria yang terluka.
Dewan
Uskup Katolik di Damaskus mengungkapkan belasungkawa kepada Patriark
Ignatius IV dan semua saudara-saudara dari Gereja Ortodoks Yunani,
sambil berdoa kepada Tuhan "untuk menyambut ke dalam
kerajaan-Nya imam-martir ini bersama-sama dengan semua martir
Suriah."
Bagian
terakhir dari seruan itu ditujukan kepada "saudara-saudara
Muslim," yang pada hari-hari in merayakan Idul Adha: "Hari
raya kalian," tulis para uskup Katolik "adalah hari raya
kami, sukacita kalian adalah kegembiraan kami, demikian kesedihan
kalian adalah kesedihan kami juga. Kita telah hidup sebagai saudara,
dan kita akan terus hidup sebagai saudara."
Patriarkat Gereja Ortodoks Yunani Antiokia dalam pernyataannya
menyebut Pastor Fadi "martir rekonsiliasi dan kerukunan," dan mengutuk "tindakan brutal dan biadab terhadap warga sipil, masyarakat yang tidak bersalah, dan para hamba Allah yang berusaha untuk menjadi rasul perdamaian. Mereka adalah orang-orang yang menjaga kesatuan hati, membungkus luka penderitaan, menghibur yang sakit, menguatkan yang lemah dalam keadaan sulit saat ini." (Agenzia Fides)
0 komentar :
Posting Komentar