Pengadilan HAM Eropa di Strasburg (foto: Wikipedia) |
Kasus dari pramugari The British
Airways, Nadia Eweida, dan seorang perawat Shirley Chaplain
dilihat sebagai hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Nn. Eweida
dan Nn. Chaplin telah menyatakan naik banding ke Pengadilan HAM Eropa
di Strasburg karena menilai bahwa kasus mereka merupakan pelanggaran
atas kebebasan beragama.
Sebelumnya mereka telah mencoba
membawa kasus mereka ke pengadilan Inggris. Akan tetapi, masih ketika
kasus mereka sedang diselidiki, pihak berwenang Inggris telah membuat
sebuah rancangan undang-undang yang memungkinkan bagi pihak
perusahaan untuk memberhentikan tenaga kerja yang terang-terangan
menunjukkan bahwa mereka adalah orang Kristen. Lebih lagi, pihak
berwenang di UK akan bermaksud mempertahankan keputusan ini di Pengadilan HAM
Eropa.
“Kadang kala terlihat bahwa
otoritas sekular di Eropa ingin mengusir Kekristenan dari Eropa,”
ungkap perwakilan Patriakh Gereja Rusia di Dewan Eropa, Fr. Philip
Ryabykh dalam sebuah wawancara dengan the Voice of Russia.
“Keputusan dari Pengadilan
Strasburg akan berlaku bagi semua negara yang merupakan anggota dari
Dewan Eropa, termasuk Rusia, Ukraine, Belarus dan Moldova – yaitu
negara-negara di mana banyak terdapat anggota Kristen Ortodoks”
demikian ungkap Fr. Philip. “Adalah tradisi bagi Kristen Ortodoks
untuk mengenakan salib. Jika keputusan Pengadilan Strasburg
nantinya tidak memihak para wanita ini, maka itu akan menciptakan
kesan yang saya yakin akan sangat berbahaya. Itu bisa menjadi awal
dari penganiayaan terhadap orang Kristen di Eropa.”
Sayangnya, ini bukan merupakan kasus
yang pertama bagi pekerja di Inggris disuruh majikan mereka untuk
menanggalkan kalung salib.
Dalam sebuah wawancara dengan Voice
of Rusia, Fr. Mikhail Dudko, seorang imam Ortodoks di London,
mengatakan:
“Baru-baru ini, seorang wanita
anggota gereja saya mengatakan pada saya bahwa majikannya telah
menyuruhnya untuk tidak mengenakan kalung salib. Ia katakan pada
majikannya: 'Tolong biar saya tetap memakainya. Saya akan menaruhnya
dalam baju saya, dan tidak ada yang bisa melihatnya.' Majikannya
menjawab, 'Ada hukum yang melarang memakai salib di tempat kerja.
Tolong patuhi hukum ini!' Wanita ini memilih untuk mengundurkan
diri dari pekerjaannya.”
“Tren ini tidak hanya terjadi di
Inggris, tetapi juga di Prancis dan negara-negara Eropa lainnya,”
lanjut Fr. Mikhail. “Ini mirip dengan penganiayaan agama setelah
revolusi Bolshevik di Rusia.”
Gereja Kristen Ortodoks yakin
bahwa pembuat peraturan-peraturan hukum yang demikian di Eropa harus
dihentikan secepat mungkin. Kalau tidak, dalam waktu singkat,
pelarangan secara total akan agama apapun kemungkinan akan dimasukkan
ke seluruh Eropa.
Baru-baru ini, perwakilan Gereja
Ortodoks Rusia, bekerja sama dengan para ahli dari Institute of
State-Confessional Relations Russia, merumuskan sebuah dokumen
yang membela hak-hak orang Kristen dari sudut hukum maupun teologi
untuk selalu menggunakan salib. Dokumen ini telah dikirim ke
Pengadilan Strasburg untuk ditinjau.
Direncanakan Pengadilan Strasburg
akan melakukan hearing kasus Nadia Eweida dan Shirley Chaplin pada
awal September 2012. (The Voice of Russia)
0 komentar :
Posting Komentar