"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."

Terbaru

Tampilkan postingan dengan label Bela Rohingya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bela Rohingya. Tampilkan semua postingan

Kematian 8 warga Myanmar mempermalukan Indonesia: Waspada provokasi

Written By Ray Maleke on Sabtu, 06 April 2013 | 21:28

Apakah mereka ini adalah Muslim atau pengikut Buddha?
Apakah mereka Rohingya atau Burma? Apapun mereka
mereka adalah manusia.
INDONESIA, Sumatera (MP) -- Inilah akibatnya ketika media memproyeksikan dan membakar suatu konflik sebagai konflik sektarian, terutama menyangkut suku dan agama. Entah mengapa media sekarang banyak kali terkesan kehilangan kekritisan dalam menempatkan masalah. Ataukah ada kesengajaan?

Sebuah peristiwa menyedihkan terjadi di salah satu pusat keimigrasian di Sumatera yang menyebabkan delapan orang meninggal. Mereka ini adalah nelayan Myanmar (Burma).

Menurut laporan Jakarta Globe para pelaku adalah para pengungsi Rohingya.1

Peristiwa tragis di pusat keimigrasian itu terjadi setelah para pengungsi Rohingya melihat “gambaran kekerasan yang terjadi “antara non-Rohingya Muslim dan pemeluk Agama Buddha”2 (Sebagai contoh. Coba pikir apakah penulis berita tersebut tahu bahwa semua yang terlibat adalah Muslim dan Buddha?)

Konflik di Myanmar dalam rangka reformasi politik sarat dengan berbagai kepentingan, baik domestik maupun pihak luar.

Kekerasan komunal kembali terjadi bulan lalu dan diberitakan dipicu oleh adu argumen di sebuah toko emas di kota pusat Meiktila yang kemudian berubah menjadi kerusuhan, namun saksi mata mengatakan gelombang kekerasan sejak itu tampaknya telah terorganisir dengan baik.


Mengeksploitasi konflik di Asia

Betapa mudahnya mengeksploitasi sebuah konflik, dan menempatkannya dalam kesadaran yang paling dijunjung tinggi oleh kebanyakan masyarakat Asia: agama. 

Bahwa ada mesjid dibakar, rumah penganut Islam dihancurkan, apakah itu berarti para penganut agama Dharma (Buddha), misalnya, adalah pembakar mesjid dan penghancur rumah Muslim?

Tidak ada yang bisa menjamin pemberitaan demikian, dan terkesan hanya ingin menyulut masalah supaya menjadi lebih besar lagi.

Kalau konflik ini hendak juga dibawa ke Indonesia dengan mempolitisir sentimen umat Muslim dan penganut Buddha di Indonesia, maka ini merupakan sebuah politik kotor.

Bekas luka konflik Poso dan Ambon sudah cukup untuk mengingatkan bahwa menjadikan saudara kita sendiri sebagai musuh yang harus dihancurkan dan dilenyapkan adalah berarti menghancurkan dan melenyapkan diri kita sendiri.


Perlu reformasi kinerja keimigrasian dan kepolisian

Kombes. Jenderal Nanan Soekarna, wakil kepala Polri, mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya sedang menyelidiki peristiwa ini.

"Kami sedang menyelidiki karena itu adalah tugas kami dan kami menyesalkan kejadian yang menyebabkan delapan orang meninggal," kata Nanan, seperti dilansir
Jakarta Globe.

Kejadian tragis di pusat keimigrasian Indonesia hanya mempermalukan Indonesia di mata internasional karena tidak dapat menjamin keselamatan warga asing di rumah tahanan. Kinerja polisi pun perlu dievaluasi karena nanti tiba di tempat kejadian setelah delapan orang yang mungkin memiliki anak dan isteri telah dibunuh dengan cara yang tidak manusiawi.*** 


1 Eight Myanmar Nationals Killed After Riot Breaks Out in Medan Detention Center, Jakarta Globe (link). 

2 Eight Myanmar Nationals Killed After Riot Breaks Out in Medan Detention Center, Jakarta Globe (link).

Konflik komunal di Myanmar, 112 tewas

Written By Menara Penjaga on Jumat, 26 Oktober 2012 | 22:45

Tragedi kemanusiaan: Para pengungsi Rohingya hidup terlunta-lunta karena sejumlah negara menolak keberadaan mereka (foto: Christophe Archambault / AFP).
MYANMAR, Naypyidaw (Kompas.com, 26 Oktober 2012)

Jumlah korban tewas dalam aksi kekerasan dalam enam hari terakhir di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, terus bertambah. Jumlah korban tewas mencapai 112 orang ketika pada Jumat (26/10/2012), pasukan keamanan melepaskan tembakan untuk mengakhiri bentrok sektarian terburuk di negeri itu dalam beberapa tahun terakhir.

Warga Rakhine mengatakan kepada Reuters, mereka ditembaki pasukan keamanan yang mencoba menegakkan aturan di daerah itu, setelah kekerasan terhadap penduduk Rohingya terjadi di sejumlah distrik termasuk di distrik Kyaukpyu di mana proyek pipa China-Myanmar bernilai miliaran dollar AS berawal.

"Militer melepaskan tembakan untuk mencegah sejumlah penduduk desa menyerang sebuah komunitas Rohingya," kata Aung Kyaw Min (28) yang tertembak kakinya.

"Saya tak mengerti mengapa militer menembaki kami," tambah dia

Dalam insiden lain, Kamis (25/10/2012), militer menembaki kerumunan pengunjuk rasa anti-Rohingya di kota Kyauktaw. Insiden itu menewaskan dua pengunjuk rasa dan empat lainnya terluka.

Tindakan tegas aparat keamanan Myanmar terhadap warga Rakhine menjadi pertanda bahwa militer, yang dituding membela para pemeluk Buddha, mencoba bertindak lebih keras setelah dunia internasional mengkritik minimnya tindakan yang dilakukan Pemerintah Myanmar.

Sementara itu, PBB memperingatkan Myanmar bahwa upaya menegakkan demokrasi di negeri itu bisa hancur jika kekerasan sektarian yang sudah berlangsung hanya lima bulan setelah kerusuhan yang menewaskan 80 orang dan membuat 75.000 orang mengungsi terjadi di kawasan yang sama.

"Ikatan peraturan sosial berpotensi hancur dan upaya reformasi serta keterbukaan yang tengah diusahakan pemerintah Myanmar sangat mungkin akan terganggu," demikian pernyataan resmi Sekjen PBB Ban Ki-moon yang disampaikan melalui seorang juru bicara.

"Rasa saling curiga yang semakin dalam antar komunitas kini dikesploitasi oleh kelompok militan dan para kriminal untuk menghasilkan korban jiwa dalam skala besar," tambah Sekjen Ban.

Meningkatkan korban tewas sejak Rabu lalu, menjadi ujian terberat pemerintah Myanmar yang tengah melakukan reformasi. Pemerintah Myanmar tengah diuji untuk mengatasi perselisihan yang dipicu perbedaan etnis dan agama yang selama hampir setengah abad berhasil ditekan rezim militer yang berakhir tahun lalu.

___
Apakah etnik dan agama membuat nilai kemanusiaan sekelompok orang lebih kurang dibanding yang lainnya? Konflik yang dibakar oleh sentimen agama adalah konflik yang diciptakan oleh masyarakat yang tak menghayati keberagamaannya. Semoga pemerintah Myanmar dapat segera mempertemukan dan mendamaikan kedua belah pihak, supaya jangan ada pihak-pihak yang makan tulang di tengah penderitaan anak-anak yang paling rentan dalam sebuah konflik. [*]
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Menara Penjaga - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger