Ibadah pelepasan delapan jenazah remaja Tondano di GMIM Sentrum Liningaan (foto: Manado Post). |
INDONESIA, Tondano (MP) – Ribuan
orang menghadiri acara pemakaman dan pelepasan delapan dari sembilan remaja Gereja
Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Senin (27/5) waktu setempat.
Kedelapan remaja gereja ini mendapat penghormatan dari jemaat dengan ibadah di gereja, kebiasaan yang hanya dilakukan untuk mereka yang sementara atau pernah memikul tugas pelayanan gereja, baik sebagai penatua, syamas (diaken) atau pendeta.
Acara pemakaman delapan dari sembilan
jenazah diawali dengan ibadah di rumah duka masing-masing keluarga,
kemudian dilanjutkan di Gereja Sentrum Liningaan di mana delapan
remaja yang menjadi korban arus pasang di pantai Kawis (Sabtu, 25/5)
didoakan kemudian dihentar ke pemakaman umum Ranowangko, kurang lebih
satu kilometer dari lokasi gereja.
Sesuai tradisi di Tondano para pekabung
berarakan menyertai keranda jenazah sampai di tempat pemakaman, sekalipun hari itu hujan turun.
Hari Selasa (28/5) waktu setempat korban kesembilan turut juga dimakamkan.
Duka Minahasa
Peristiwa yang menimpa rombongan
tamasya jemaat GMIM Sentrum Liningaan menjadi duka komunitas Kawanua
baik di Minahasa maupun di diaspora.
Hari Minggu lalu (28/5), Yessha Pelealu,
salah seorang teman dari para korban, di halaman Facebook (Fb)-nya
menulis, "Selamat
jalan ade2 sayanggg Tuhan
kalo qw qta blh blg, qyp musti anak2 yg cinta Tuhan yg Tuhan ambe.."
(Selamat jalan adik-adik sayang | Tuhan kalau aku boleh katakan,
mengapa mesti anak-anak yang cinta Tuhan yang Tuhan ambil..)
Berbagai ungkapan belasungkawa mewarnai
komunitas-komunitas online orang-orang Minahasa, tak sedikit
yang berupaya mencari solusi untuk mencegah peristiwa tragis yang
sama terulang kembali.
Sambutan duka Bupati Minahasa
Bupati Minahasa yang juga adalah Ketua
Komisi Remaja Sinode GMIM, Drs. Janjte Wowiling Sajouw, M.Si, dalam
sambutannya mengungkapkan rasa duka yang dalam atas peristiwa ini.
Bupati Sajouw yang sebelumnya bersama
rombongan mengunjungi ruman-rumah duka juga mengungkapkan bahwa objek
wisata di Minahasa yang rawan bagi pengunjung akan ditutup, sementara
yang layak dikunjungi akan dikelolah secara profesional dan
dilengkapi dengan penjaga pantai, demikian laporan Manado Post (28/5).
Harta dalam bejana
Kisah tragis yang menimpa tiga belas
remaja GMIM Sentrum, dan mengambil nyawa sembilan di antaranya, tak
hanya akan dikenang sebagai kisah tragis semata-mata.
Novi Mentu, ayah dari salah seorang
korban, Pingkan Mentu (17), memberi kesaksian pada acara pelepasan di
Gereja Sentrum. Ia yang ada di lokasi saat itu berusaha menyelamatkan
mereka yang terjebak arus kuat yang datang tiba-tiba, namun ia
sendiri kehilangan anaknya.
Penatua Remaja jemaat Sentrum, Higia
Sambul, termasuk sederet orang yang sangat terpukul dengan peristiwa
yang sulit diterima dan sulit dipahami ini. Dalam isak tangisnya ia mengatakan bahwa anak-anak ini (para korban, red) adalah anak baik-baik.
Selain Risky dan Pingkan, korban lainnya adalah Morina Rarung (13), Valdano Surentu (17), Sherina Onggeleng (14), Gabriela Surentu (16), Angie Gabriela Tengker (14), Dandy Wuisang (12) dan Geronimo Mailantang (14).
Pada hari pemakaman para korban Yessha,
salah seorang teman, kembali menulis status di Fb:
Se
lia biasa2 jo, senyum pa org2. biar dlm hati so ta pela2, kurang mo
sontong sdki kong ancoorrrrr..
Oh Tuhan, sungguh so ancor sx ni hati mo lia pa ni 9 anak rmja teladan di sentrum terakhir kali.
Ntw apa Tuhan pe mksd dgn ini,cuma ta prcya dibalik ini smw ada rencana luar biasa indah yg Tuhan sediakan.
:')
Oh Tuhan, sungguh so ancor sx ni hati mo lia pa ni 9 anak rmja teladan di sentrum terakhir kali.
Ntw apa Tuhan pe mksd dgn ini,cuma ta prcya dibalik ini smw ada rencana luar biasa indah yg Tuhan sediakan.
:')
(Tunjukkan
seperti biasa saja, [berikan] senyum pada orang-orang, sekalipun hati telah retak-retak, tinggal disentuh sedikit akan hancur.
Oh Tuhan, sungguh hancur hati ini melihat sembilan anak remaja
teladan di Sentrum untuk yang terakhir kali. Entah apa maksud Tuhan
dengan ini, namun aku percaya di balik ini semua ada rencana luar
biasa indah yang Tuhan sediakan :') )
Jemaat,
keluarga dan teman-teman dekat dari para korban hari-hari ini terus
menjadi pokok doa pribadi maupun di berbagai ibadah gereja, di Minahasa maupun di diaspora.***
0 komentar :
Posting Komentar