Kelompok studi Alkitab (Ilustrasi: acogrebel.wordpress.com) |
USA, Florida (17/9/12).
Selang
beberapa tahun terakhir ini kebebasan beragama bagi umat Kristen di
Amerika sedang dipertanyakan. Sejumlah keluarga telah menghadapi
denda dan konsekuensi hukum lainnya karena menyelenggarakan studi
Alkitab di rumah mereka.
Baru-baru ini adalah kasus
Michael Salman yang mendapat perhatian luas setelah ia dipenjara
karena mengadakan pertemuan ibadah di rumahnya. Ia dianggap melanggar
peraturan zona tempat ibadah yang diberlakukan di beberapa tempat di
AS.
Sekarang, ada lagi
kasus lain yang kali ini melibatkan sebuah keluarga di negara bagian
Florida. Seperti kasus-kasus sebelumnya, Shane dan Marlen Roessiger
dianggap bertanggung jawab karena menjadi tuan rumah dari sebuah
kelompok studi Alkitab yang dilakukan setiap hari Jumat di kota
Venesia. Sebanyak 10 orang datang ke pertemuan itu.
Denda terhadap pelanggaran peraturan
zona tersebut adalah USD 250 (sekitar 2, 3 juta rupiah) per hari. Di
samping mengadakan pertemuan studi Alkitab, keluarga Roessiger juga
diserang karena menaruh sebuah tanda di depan rumah mereka yang
berbunyi “Butuh Doa (941) 484-4915.” Mengalami perlakuan ini
keluarga Roessinger telah memohon bantuan dari The Pacific Justice
Institute untuk mendampingi mereka dalam kasus ini.
“Sulit untuk memahami mengapa
mengadakan pertemuan doa pada Jumat malam merupakan hal yang ilegal
sedangkan mengundang orang yang sama untuk menonton Football pada
Senin malam tidak apa-apa,” ungkap Shane dalam wawancara dengan
sebuah stasiun televisi.
Tahun lalu di San Juan Capistrano,
California, sebuah keluarga (the Fromms) juga didenda karena menyelenggarakan
pertemuan Kristen di rumah mereka tanpa izin. Stephanie
menyelenggarakan studi Alkitab mingguan yang dihadiri sekitar 20
peserta, dan suaminya, Chuck, memimpin ibadah Minggu yang dihadiri
sekitar 50 orang. Namun dalam kasus ini pemerintah kota akhirnya
mengembalikan denda uang USD 300 setelah mendapat kritikan luas dari
masyarakat. Mereka bahkan merubah peraturan sehingga pertemuan ibadah
di rumah-rumah tidak lagi memerlukan izin.
Upaya-upaya yang hendak membatasi ruang
gerak kekristenan di Amerika semakin populer dengan berbagai tuntutan
yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ateis. (TheBlaze/MP)
2 komentar :
Hm, memprihatinkan ya. Di Inggris karyawan pake kalung salib aja bisa dipecat. O ya nice blog, salam kenal dan salam baku dapa :) God bless you
Trims bro utk ungkapan keprihatinannya dan motivasi yg sdh diberikan. Salam kenal dan salam baku dapa:) Gbu too.
Posting Komentar