INDONESIA, Jakarta.
Perempuan dan anak di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, masih trauma akibat konflik agraria yang terjadi di sana.
Hal itu terungkap dalam kunjungan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan ke dua desa yang ada di sana. Wakil Ketua Komnas Perempuan Desti Murdjianti mengatakan anak-anak di sana enggan ke sekolah setelah peristiwa penyerbuan berdarah oleh anggota Brimob. Selain itu, para perempuan di sana masih merasa ketakutan jika mendengar suara yang menyerupai letusan senjata api.
"Khusus untuk Desa Limbang Jaya, penembakan itu membuat trauma ibu dan anak. Pasca penyerbuan Brimob, masyarakat khawatir karena beredar rumor bahwa warga yang terlibat demo akan ditangkap setelah Lebaran," kata Desti Murdjianti.
Ia menambahkan kalangan mahasiswa dan LSM terus melakukan pemulihan kejiwaan bagi para ibu dan anak di sana.
Peristiwa penyerbuan ratusan anggota Brimob ke Desa Limbang Jaya terjadi lebih dari dua pekan lalu. Satu orang anak tewas ditembak di bagian kepala. Lima lainnya luka-luka. Komnas HAM menyatakan polisi melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam peristiwa tersebut. Ini menyusul temuan peluru tajam di jenazah korban dan di lokasi kejadian. Namun polisi membantah memakai peluru tajam pada saat itu. (KBR68H)
0 komentar :
Posting Komentar