Umat Muslim di Srilanka (foto: onislam) |
Salah seorang tokoh muslim, Sheikh Rasmya mengatakan apa yang terjadi lebih banyak karena salah paham. Seperti misal, ritual kurban banyak diprotes lantaran dianggap melanggar hak asasi hewan. Padahal dalam ritual ini terkandung makna keadilan sosial.
"Jelas sekali, betapa sedikitnya masyarakat Sri Lanka yang memahami ajaran Islam," kata dia seperti dikutip onislam.net, Rabu (27/6).
Imam Masjid Darul Iman, Kolombo, Reza mengaku bingung dengan meningkatnya sikap intoleransi. Menurutnya, intoleransi telah memicu ketegangan baru di seluruh negeri. "Kami sulit percaya apa yang terjadi sekarang ini. Muslim, Kristen, Budha, dan Hindu hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama," kata dia.
Sementara itu, pejabat Departemen Agama menyatakan tidak ada masalah dengan toleransi. Ia mengatakan masalah yang terjadi hanyalah persoalan izin pembangunan masjid. Sebab, sebagian masjid tidak memperoleh izin dari kementerian, pemerintah daerah dan lokal.
"Siapa pun yang tidak mengikuti prosedur ini dapat dikategorikan ilegal," kata dia.
Ia juga memastikan bahwa masalah kebebasan beragama mendapat jaminan konstitusi Sri Lanka."Kami negara demokrasi. Itulah yang membedakan negara kami dengan Arab Saudi atau Maladewa. Setiap warga negara bebas untuk mempraktekan keyakinan mereka selama menghormati hukum," paparnya. (Republika/Perisai.net)
Baca selengkapnya di sini.
0 komentar :
Posting Komentar