INDONESIA, Jakarta -- Film Soegija produksi Pusat Kateketik (Puskat) Pictures/PT Alam Media meraih Penghargaan Film Terbaik pada Festival Film Niepokalanow 2013 yang digelar di Polandia 11April-11 Mei 2013 lalu.
Acara rutin ini menjadi ajang Festival Film dan Multimedia Katolik Internasional. Sejumlah 13 negara mengikuti perhelatan ke-28 itu, antara lain: Belarusia, Filipina, Spanyol, India, Indonesia, Israel, Latvia, Madagaskar, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Italia dan Polandia.
“Ini menjadi bentuk apresiasi Gereja [Katolik] terhadap karya film. Saya berharap Gereja Indonesia pun memberikan apresiasi dari karya film Komisi Komunikasi Sosial (Komsos). Film bisa menjadi salah satu media pewartaan pada zaman sekarang ini,” tutur Pastor F.X. Murti Hadi SJ dari Studio Audio Visual (SAV) Puskat Yogyakarta.
Sebelumnya, SAV Puskat meraih beberapa penghargaan pada ajang itu: Film Kasih Sang Ibu di Perbukitan Menoreh sutradara Isti Purwi (2005), Bethlehem van Java sutradara F.X. Murti Hadi SJ (2008), dan Film On Power to Will of CBR sutradara Haryo Sentanu Murti (2009).
Film Soegija, yang disutradarai Garin Nugroho, mengisahkan tentang seorang pahlawan nasional Indonesia, Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ (diperankan oleh Nirwan Dewanto) di masa pergolakan tahun 1940-1949.
Berbeda dari kebanyakan film-film bertemakan perang, Soegija dinilai membangkitkan rasa kemanusiaan di balik sebuah perang.
"Film ini menunjukkan bagaimana orang-orang yang berbeda dari Indonesia, Jepang dan Belanda, baik sipil maupun militer, menghadapi kenyataan hidup sehari-hari. Mengapa mereka membuat pilihan mereka yang mereka buat, oleh karena latar belakang mereka masing-masing." (Wikipedia)
Menjelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus nanti, film ini mengingatkan bahwa kemerdekaan itu mahal harganya, dan rakyat Indonesia telah berpartisipasi untuk meraihnya. (hidupkatolik.com/MP)
Acara rutin ini menjadi ajang Festival Film dan Multimedia Katolik Internasional. Sejumlah 13 negara mengikuti perhelatan ke-28 itu, antara lain: Belarusia, Filipina, Spanyol, India, Indonesia, Israel, Latvia, Madagaskar, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Italia dan Polandia.
“Ini menjadi bentuk apresiasi Gereja [Katolik] terhadap karya film. Saya berharap Gereja Indonesia pun memberikan apresiasi dari karya film Komisi Komunikasi Sosial (Komsos). Film bisa menjadi salah satu media pewartaan pada zaman sekarang ini,” tutur Pastor F.X. Murti Hadi SJ dari Studio Audio Visual (SAV) Puskat Yogyakarta.
Sebelumnya, SAV Puskat meraih beberapa penghargaan pada ajang itu: Film Kasih Sang Ibu di Perbukitan Menoreh sutradara Isti Purwi (2005), Bethlehem van Java sutradara F.X. Murti Hadi SJ (2008), dan Film On Power to Will of CBR sutradara Haryo Sentanu Murti (2009).
Film Soegija, yang disutradarai Garin Nugroho, mengisahkan tentang seorang pahlawan nasional Indonesia, Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ (diperankan oleh Nirwan Dewanto) di masa pergolakan tahun 1940-1949.
Berbeda dari kebanyakan film-film bertemakan perang, Soegija dinilai membangkitkan rasa kemanusiaan di balik sebuah perang.
"Film ini menunjukkan bagaimana orang-orang yang berbeda dari Indonesia, Jepang dan Belanda, baik sipil maupun militer, menghadapi kenyataan hidup sehari-hari. Mengapa mereka membuat pilihan mereka yang mereka buat, oleh karena latar belakang mereka masing-masing." (Wikipedia)
Menjelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus nanti, film ini mengingatkan bahwa kemerdekaan itu mahal harganya, dan rakyat Indonesia telah berpartisipasi untuk meraihnya. (hidupkatolik.com/MP)
0 komentar :
Posting Komentar