Pdt Makset Djabbarbergenov dan keluarga (foto: jalanallah.com) |
KAZAKSTAN, Astana (9 Desember 2012).
Pihak berwenang Kazakstan akhirnya melepaskan pendeta asal Uzbekistan
Makset Djabbarbergenov dari penjara di Almaty, Kazakhstan, pada 4
Desember waktu setempat.
Open
Doors Indonesia memberitakan bahwa pada hari itu juga Pdt Djabbarbergenov dibawa ke
sebuah bandara di mana ia bertemu
kembali dengan istri dan empat anaknya.
Menurut laporan Open Doors News, Pdt Djabbarbergenov menjadi Kristen pada tahun 2000 dan segera menjadi pemimpin gereja aktif di Nukus, ibukota Karakalpakstan, sebuah republik otonom Uzbekistan. Saat ini, tidak ada gereja Protestan di Karakalpakstan yang terdaftar secara resmi: mereka dianggap ilegal.
Pdt Djabbarbergenov telah ditangkap enam kali dan, setelah penggerebekan polisi di apartemennya pada tahun 2007, ia dan keluarganya melarikan diri ke Tashkent, ibukota Uzbekistan. Ia kemudian menyeberang ke Kazakhstan bulan berikutnya, keluarganya mengikuti beberapa bulan kemudian.
Pdt Djabbarbergenov telah ditangkap enam kali dan, setelah penggerebekan polisi di apartemennya pada tahun 2007, ia dan keluarganya melarikan diri ke Tashkent, ibukota Uzbekistan. Ia kemudian menyeberang ke Kazakhstan bulan berikutnya, keluarganya mengikuti beberapa bulan kemudian.
Ia memohonkan assylum di Kazakhstan, tapi ditolak, kemudian ditahan untuk dideportasi.
Pembebasan
dan pemberian suaka Pdt Djabbarbergenov di Negara Eropa tidak lepas
dari peran Komisi Tinggi PBB bagi Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees). Atas bantuan Komisi PBB ini, ia dibawa langsung ke bandara dan bertemu dengan
keluarganya.
Pdt Djabbarbergenov ditangkap di Almaty oleh pemerintah lokal pada 5 September. Warga Uzbekistan di Almaty menuntut
supaya ia dikembalikan ke Uzbekistan untuk menghadapi tuntutan karena mempraktikkan agama di luar peraturan negara.
Dalam wawancara dengan Open Doors sebelumnya, isteri Pdt Djabbarbergenov, Aigul, mengungkapkan,"Mohon doa supaya kami dapat mengikut Tuhan dan supaya Ia memimpin kami ke tempat di mana Ia ingin kami berada. Kami ingin supaya [Allah] mengatasi dan memberi jalan keluar, dan memberitahu kami apa yang kami harus lakukan."
Rekan-rekan Pdt Djabbarbergenov di Almaty menyambut gembira kebebasan sahabat
mereka tersebut. Mereka menyatakan kepada Forum 18 - Lembaga Pengawas kebebasan beragama Norwegia – "kita perlu berterima
kasih kepada pemerintah Kazakhstan - mereka telah melakukan hal yang
benar."
Menurut
Forum 18 Pdt Djabbarbergenov dan
keluarga langsung diterbangkan ke Jerman tepatnya di Frankfurt. Setelah
tiba di kota tersebut, sang pendeta dan keluarga diungsikan di sebuah
negara di Eropa yang dirahasiakan namanya.
Tuhan tahu tempat itu, dan kiranya Ia menyertai pelayanan dan pekerjaan keluarga Pdt Djabbarbergenov di ladang Tuhan, di manapun Ia membawa keluarga ini. (OD/JalanAllah.com/MP)
--------
Berbahagialah kamu, jika karena Aku [Yesus] kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. (Matius 5:11)
0 komentar :
Posting Komentar