Gereja Makam Suci Yerusalem (foto: metronews.com) |
ISRAEL-PALESTINA, Yerusalem (6 November 2012).
Gereja Makam Suci di Yerusalem (The Church of the Holy Sepulchre), tempat yang
diyakini merupakan lokasi di mana Kristus disalibkan, termasuk bagian di mana Ia dikuburkan dan bangkit
pada hari ketiga, terancam ditutup bagi para peziarah, menyusul tagihan
dari perusahaan air Israel, Haginon.
Menurut laporan BBC (3/11/12), ketika solusi telah tercapai, rekening gereja telah dibekukan, mengakibatkan kesulitan dalam pembayaran
terhadap sekitar 500 pendeta dan biarawan, serta 2.000 orang guru dan
membiayai sekitar 30 sekolah.
Patriark Theophilos III menulis surat kepada
perdana menteri Israel dan presiden memperingatkan bahwa "langkah yang
tidak tepat ini merusak kesucian dan menyakiti perasaan."
Sebelumnya Gereja Makam Suci tidak dikenakan tagihan air, tetapi Haginon mengatakan tempat ibadah itu
berhutang selama 15 tahun.
Menurut koran Israel Maariv, ada perjanjian
yang tidak tertulis antara Patriarkat Gereja Ortodoks Yerusalem, Patriarkat Ortodoks Armenia, Gereja Roma Katolik Ordo Franciscan,
yang bertanggung jawab dalam administrasi Gereja Makam Suci, dan seorang
mantan walikota yang menyebutkan gereja dibebaskan dari tagihan air.
Tetapi pada 2004 lalu, Hagihon mengirimkan
tagihan kepada gereja sebesar USD 950.000. Perusahaan itu mengambil alih
pasokan air pada akhir 1990an, dan kini meminta tagihan yang telah membengkak menjadi
sekitar USD 2,3 juta termasuk bunga, dan harus dilunasi.
Pembebasan pembayaran
Juru bicara Haginon, mengatakan perusahaan belum mengambil langkah lanjutan,
seperti menghentikan pasokan air, karena tidak ingin menganggu aktivitas
di tempat ibadah tersebut, tambah dia.
Bapa Isidoros Fakitsas, pemimpin Patriarkat Ortodoks Yunani di Gereja Makam Suci, mengatakan kepada Associated Press bahwa kesepakatan
telah dicapai dengan Haginon beberapa pekan yang lalu.
Dalam kesepakatan itu, umat gereja akan membayar tagihan bulanan dan sisa utang akan dilupakan, kata dia.
Tetapi, kejutan lain muncul di mana rekening bank gereja
telah diblokir. Bapa Fakitsas mengatakan Patriarkate tetap
akan berjalan meski adanya pembekuan rekening bank, dan akan mencoba
mencari alernatif lain untuk membiayai gereja meski itu sangat sulit.
Patriark Theophilos III mengatakan kepada Maariv:" Jika tidak ada
yang berubah ... maka untuk pertama kalinya sepanjang peradaban, bahwa
Gereja Makam Suci ditutup."
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan kemarin The Christian Post melaporkan bahwa jurubicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor meyakinkan bahwa untuk saat ini, air akan terus berjalan ke gereja, dan mengungkapkan bahwa pihak berwenang telah menginstruksikan Hagihon untuk segera menarik perintah untuk memblokir rekening bank gereja. (BBC/CT/MP)
0 komentar :
Posting Komentar