(foto: mediaindonesia.com) |
Seorang anak laki-laki kembali meminta ayahnya untuk membelikan pohon
Natal. Setiap tahun anak itu selalu meminta, namun ayahnya selalu menjawab,
“Papa tidak mau mengeluarkan uang untuk membeli pohon Natal.”
Kali ini anak itu terus merengek. Karena tidak tahan mendengar rengekan anaknya, ia pun pergi ke luar dengan membawa sebilah kapak besar.
Tiga puluh menit kemudian ia kembali dengan membawa sebuah pohon Natal yang sangat besar.
“Bagaimana Papa bisa menebangnya cepat sekali?” tanya anaknya.
“Papa tidak menebangnya,” jawab ayahnya. “Papa mendapatkannya di tempat penjualan pohon Natal.”
“Lalu, mengapa Papa membawa kapak?”
“Karena Papa tidak mau mengeluarkan uang.”
Kali ini anak itu terus merengek. Karena tidak tahan mendengar rengekan anaknya, ia pun pergi ke luar dengan membawa sebilah kapak besar.
Tiga puluh menit kemudian ia kembali dengan membawa sebuah pohon Natal yang sangat besar.
“Bagaimana Papa bisa menebangnya cepat sekali?” tanya anaknya.
“Papa tidak menebangnya,” jawab ayahnya. “Papa mendapatkannya di tempat penjualan pohon Natal.”
“Lalu, mengapa Papa membawa kapak?”
“Karena Papa tidak mau mengeluarkan uang.”
Sumber: blog catatan arie saptaji
"Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan." (Amsal 11:27)
2 komentar :
jadi sebuah pohon natal dari hasil nodong ;))
cerita yang sangat inspiratif untuk anak anak yang bawel
kalau bawel nanti tak dapat hadiah dr Santaklaus hehehe :)
Posting Komentar