(foto: LSN) |
INGGRIS, London (16/8)
Ekuador memberikan suaka politik untuk pendiri WikiLeaks Julian
Assange, dua bulan setelah ia berlindung di kedutaan negara Amerika Selatan itu
di London.
Assange tengah berupaya untuk menghindari ekstradisi dari Inggris ke Swedia.
Ekuador mengatakan mereka khawatir hak asasi Assange kemungkinan
dilanggar.
Menteri Luar Negeri Ricardo Patino menuduh Inggris melakukan "ancaman" untuk
memasuki kedutaan dan menahannya.
Assange berlindung di kedutaan Ekuador bulan Juni lalu. Ia diburu di Swedia
untuk diperiksa terkait tuduhan perkosaan. Namun ia menyanggah tuduhan itu.
Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan keputusan untuk memberikan suaka
politik itu tidak akan mempengaruhi kewajiban legal Inggris untuk mengekstradisi
Assange ke Swedia.
September 2011 lalu WikiLeaks membocorkan surat kawat administrasi pemerintah Amerika saat ini yang sedang mempromosikan praktek homoseks lewat perwakilannya di Warsawa (Polandia), dan Sierra Leone, Afrika. (lihat di sini dan di sini)
'Melindungi orang yang rentan'
Kementerian mengatakan, "Kami tetap ingin mengupayakan penyelesaian melalui
perundingan yang memungkinkan kami untuk melakukan kewajiban berdasarkan Akta
Ekstradisi."
Pemerintah Inggris masih tetap akan berupaya menahannya dan tidak akan
membiarkan Assange keluar dari kedutaan. Bila ia keluar, ia akan ditangkap.
Menlu Ekuador, Patino mengatakan pemerintahnya percaya bahwa ketakutan
Assange atas penindasan politik itu "sah".
Ia mengatakan negaranya tetap menjalankan tradisi melindungi orang yang
rentan.
"Kami percaya, persahabatan kami dengan Inggris tetap terjalin,"
tambahnya.
Pengumuman itu disaksikan secara langsung oleh Assange dan staf kedutaan
dalam jumpa pers melalui video dari Quito. (BBC/LSN)
0 komentar :
Posting Komentar