(foto: ICAN-Indonesia) |
Meskipun sebelumnya krisis listrik berlanjut yang mempersulit kehidupan komunitas suku Pulangiyen di salah satu daerah pegunungan yang paling terpencil di Mindanao, Filipina bagian selatan, kini mereka bisa menikmati listrik dan air minum tanpa gangguan.
Kebutuhan listrik dilayani oleh pembangkit listrik tenaga air yang dipasang dua tahun lalu oleh Environmental Science for Social Change (ESSC), sebuah lembaga yang dikelola Yesuit.
Aliran Sungai Pulangi bisa menjadi pembangkit listrik dengan menyediakan daya yang cukup untuk menerangi 50 kepala keluarga (KK) di komunitas Sitio Bendum.
Aliran sungai yang sama juga menyediakan suku itu air minum yang dingin berkat inovasi ESSC.
Total biaya untuk pembangkit tenaga listrik itu dan sistem pompa sekitar US $ 37.000.
ESSC, sebuah lembaga penelitian Yesuit yang menggunakan metode ilmiah dan program terjangkau untuk meningkatkan kelestarian lingkungan dan keadilan sosial.
Didirikan oleh Pastor Pedro Walpole SJ, pusat penelitian itu juga mengelola Pusat Pendidikan dan Kebudayaan Apu Palamguwan di Sitio Bendum. Di sini, warga Pulangiyen belajar membaca, menulis dan dididik tentang tradisi dan budaya mereka sendiri.
Pendidikan dinilai oleh Pastor Walpole sebagai landasan dalam budaya sendiri dan merupakan hal yang penting untuk memberikan kontribusi yang produktif bagi masyarakat.
Pusat ini juga menekankan pentingnya membuat pendidikan mudah diakses oleh masyarakat adat dan responsif terhadap kebutuhan mereka.
Ia mengakui bahwa sistem pengetahuan komunitas suku sendiri harus sepenuhnya dimasukan ke dalam kurikulum.
Sementara sejumlah KK lain di Bendum juga dapat mengambil listrik dari PLN, tapi juga didukung sepenuhnya oleh pembangkit listrik tenaga air dari ESSC.
“Saya melihat masa depan yang sangat baik untuk pembangkit listrik tenaga air,” kata direktur program ESSC Eric Popoy 'Bruno'. “Pembangkit itu kini dijadikan sebagai model bagi desa-desa.”
“Kami harus pandai dalam mengambil keuntungan dari apa pun sumber daya yang kami miliki,” tambahnya. “Tapi, kami juga harus diingat bahwa sumber daya ini terbatas jadi kami harus menggunakannya secara baik.” (Sumber: Mini-power plant keeps local tribe connected)
0 komentar :
Posting Komentar