Ilustrasi (foto: heaven's family) |
INDIA (Jawaban.com) -- Ia baru berusia 17 tahun, tapi Anshi sudah merasakan sulitnya perekonomian. "Pendapatan bulanan ayah saya tidak cukup untuk menghidupi keluarga," ujarnya baru-baru ini.
Untuk membantu persoalan keluarganya, Anshi pun akhirnya mendaftarkan diri sebagai siswa di pusat kursus jahit menjahit di Timur Laut India yang beberapa waktu lalu pendiriannya diresmikan oleh Gospel For Asia (GFA).
Adapun tujuan GFA mendirikan pusat kursus jahit menjahit ini ialah untuk membantu perempuan-perempuan yang tinggal di daerah kumuh dan daerah pedesaan agar dapat menghasilkan pendapatan.
Dengan sepuluh mesin yang tersedia untuk pelatihan, pusat kursus jahit menjahit itu sudah membantu sekitar 60 perempuan di India belajar menjahit dan mandiri secara ekonomi. Sebagian besar perempuan yang kini sudah terdaftar sebagai siswa adalah ibu-ibu yang anaknya tergabung di dalam Bridge of Hope (BOH) Centre – sebuah lembaga nirlaba dibawah naungan GFA yang banyak bergerak di dalam dunia pendidikan.
Sebagai informasi tambahan, keluarga-keluarga yang berada di kawasan Timur Laut India diketahui memiliki penghasilan yang memprihatinkan mengingat pekerjaan-pekerjaan suami-suami atau para ayah disana adalah sebagai tukang becak dan buruh kasar.
Dalam pernyataan terakhirnya yang dikutip christiantoday online, Anshi mengatakan, "Saya ingin membantu ayah saya, dan saya begitu bersyukur kepada Tuhan karena memberikan saya hak istimewa ini yakni belajar menjahit." (christiantoday.com/budhianto marpaung)
0 komentar :
Posting Komentar