Para penggemar di Rusia menunggu kemunculan artis kesayangannya. |
Pihak penggugat mengatakan bahwa di antara 25.000 orang
yang mengikuti konsernya pada tanggal 9 Agustus lalu di St.
Petersburg bahkan ada hadirin berusia 12 tahun.
Dalam konsernya itu
Madonna mengungkapkan dukungannya terhadap praktek homoseks. Ia
mengeluhkan perlakuan terhadap kaum homoseks dan mengajak hadirin
untuk bersolidaritas dengan mereka. Ia telah membagi-bagikan karet
gelang kepada para pendukungnya, dan mengajak mereka untuk mengangkat
tangan sebagai tanda dukungan mereka untuk pelaku hubungan sejenis. Ia bahkan seperti 'berkhotbah' ketika melakukannya.
Madonna juga tak
ketinggalan mengungkapkan dukungannya terhadap tiga anggota band
Pussy Riots, dan “menginjak,” kata pengacara, salib Gereja
Ortodoks Rusia, demikian dilansir agen berita setempat RIA
Novosti.
Alexander
Pochuyev, pengacara yang mewakili
sembilan orang penuntut, mengungkapkan bahwa gugatan itu diajukan hari
Jumat terhadap Madonna, pihak pelaksana konser, dan tempat di mana
acara itu berlangsung, dengan total tuntutan 333 juta rubel, atau
hampir 10,5 juta dolar AS, untuk “kerugian moral,” demikian
dilaporkan oleh AP.
Kerugian itu
dihitung berdasarkan “tekanan psikologi dan emosional syok” yang
dialami tidak hanya oleh mereka yang menghadiri konser tersebut,
tetapi juga para pengguna internet yang melihat video online-nya
serta mereka yang membaca berita.
“Ia bicara tentang toleransi,
tetapi ia melecehkan perasaan orang percaya,” ungkap Pochuyev.
Menanggapi ungkapan
kemarahan para pendukung Madonna yang mengatakan bahwa para penuntut
seperti masih hidup di 'Abad Pertengahan', Pochuyev mengungkapkan
bahwa langkah yang ditempuh ini merupakan upaya modern dan beradab
untuk melindungi hak-hak mereka [rakyat Rusia].
“Tidak ada yang
dibakar di depan umum atau mengalami inquisisi,” ujarnya.
“Peradaban modern membutuhkan toleransi dan saling menghargai
perbedaan-perbedaan nilai yang ada,” ungkapnya lebih jauh seperti
dikutip RIA Novosti.
“Kami menuntut supaya ia [Madonna]
membayar kerugian moral yang dialami oleh masyarakat St. Petersburg
sebagai akibat dari tindakannya pada pertunjukkan 9 Agustus lalu,”
ungkap Daria Dedova, salah satu yang menuntut Madonna. “Kami harus
membela hak kami untuk hidup sesuai budaya kami yang normal, tanpa
propaganda nilai-nilai dan pandangan yang bertentangan dengan budaya
Rusia.”
Jika tuntutan mereka ini dikabulkan
pengadilan, para penuntut berjanji akan menggunakan uang Madonna
untuk proyek kemanusiaan yang membantu anak-anak dan keluarga.
Jurubicara Madonna,
Liz Rosenberg, belum mengeluarkan pernyataan atau mengungkapkan
reaksi penyanyi ini terhadap tuntutan itu. (ChristianToday)
0 komentar :
Posting Komentar