Patriark Kirril dan Uskup Agung Jozef Michalik (foto: patheos) |
POLANDIA, Warsawa (17/8).
Ketika media-media
arus utama terfokus pada sidang Pussy Riots, sebuah pesan bersejarah
ditandatangani di Warsawa, mengakhiri kebencian, kekerasan, dan
prasangka yang telah berlangsung selama berabad-abad antara kedua
gereja.
"Message to the nations of Poland and Russia" (pesan untuk bangsa Polandia dan Rusia) itu juga mendesak kedua bangsa untuk mempertahankan identitas Kekristenannya sebagai dasar untuk membangun masyarakat.
Patriark Kirill dan Uskup Agung Jozef Michalik menggaris bawahi akar Kekristenan dari kedua gereja serta pengalaman penganiayaan yang dialami keduanya di bawah rezim ateis di abad ke-20.
"Message to the nations of Poland and Russia" (pesan untuk bangsa Polandia dan Rusia) itu juga mendesak kedua bangsa untuk mempertahankan identitas Kekristenannya sebagai dasar untuk membangun masyarakat.
Patriark Kirill dan Uskup Agung Jozef Michalik menggaris bawahi akar Kekristenan dari kedua gereja serta pengalaman penganiayaan yang dialami keduanya di bawah rezim ateis di abad ke-20.
Mereka juga menekankan tantangan-tantangan yang ditimbulkan saat ini oleh sekularisme (yang memarginalisasi agama), dan pembunuhan bayi (aborsi) dan eutanasia (disamakan dengan terorisme), yang dilihat sebagai ancaman terhadap peradaban manusia. Keluarga, didefinisikan sebagai sebuah institusi yang dibentuk dari kesatuan antara pria dan wanita, adalah landasan yang tepat bagi kehidupan bermasyarakat.
Dalam kesempatan itu pimpinan gereja Ortodoks Rusia dan pimpinan Konferensi Uskup Katolik Polandia itu melakukan pertukaran cendramata. (AsiaNews/GeorgiaBulletin)
0 komentar :
Posting Komentar