Walikota Johnson di bis merah (foto: The Guardian) |
Menurut LifeSiteNews iklan ini dibiayai oleh Core Issues Trust, sebuah organisasi Kristen yang bergerak untuk membantu pekerja gereja dan orang-orang yang bergumul dengan ketertarikan pada sesama jenis dan ingin mengatasinya. Iklan yang juga didukung oleh kelompok Anglican Mainstream, organisasi global Gereja Anglican yang bertujuan untuk memulihkan tradisi Kekristenan di dalam lingkungan gereja mereka, dilarang untuk dipasang di bis-bis merah kota London oleh walikota Johnson. Menurutnya iklan tersebut menyinggung dan tidak toleran.
Sebelumnya sebuah kelompok pro-gay, Stonewall, telah memasang iklan di bis-bis kota London dengan bunyi “Some people are gay. Get over it!” (Sebagian orang adalah gay. Terimalah!)
“Saya tidak memahami bahwa ada sensor seperti ini,” ungkap salah satu pengarah Core Issues, Mike Davidson mengritik keputusan itu. “Kami telah mengikuti jalur yang ada dan perusahaan bis mengarahkan kami untuk mengikuti prosedur mereka. Mereka sudah menerimanya dan sekarang [iklan] itu sudah ditarik. Saya ingin tahu atas dasar apa mereka melakukannya,” ungkapnya.
“Kami sangat prihatin bahwa hanya satu titik pandang yang boleh ada dan itu adalah milik orang-orang yang berketetapan untuk menggolkan 'pernikahan' gay dan nampaknya percaya bahwa ketertarikan sesama jenis tidak bisa dirubah dengan cara apapun. Itu bukanlah pandangan yang diterima secara universal.”
Sebuah penelitian tahun kemarin yang diterbitkan di The Journal of Sex and Marital Therapy membuktikan bahwa perubahan orientasi seksual lewat mediasi agama adalah mungkin dan tekanan psikologi rata-rata tidak mengalami peningkatan karena melakukan terapi ini.
Politik
Walikota Johnson, yang akan mencalonkan dirinya kembali dalam pemilihan bulan depan, dilaporkan menghubungi koran Guardian untuk mengumumkan bahwa ia telah melarang iklan itu dua jam sebelum keluar ke publik untuk menghindari reaksi dari lobby kelompok homoseks.
Dalam pembelaannya atas langkah yang ia ambil itu ia mengatakan “London adalah salah satu dari kota-kota yang paling toleran di dunia dan intoleran terhadap intoleransi. Adalah hal yang menyinggung mengatakan bahwa ada orang yang sedang dipulihkan dari penyakit menjadi seorang gay dan saya tidak ingin melihat hal itu dibawa seputar London di atas bis kami,” ungkapnya seperti dikutip oleh Guardian.
Insiden ini dinilai menunjukkan meningkatnya kenyataan bahwa mengatakan orang mengalami ketertarikan sesama jenis yang tak diingini dan tak ingin menjalani gaya hidup homoseks adalah suatu yang “anti-gay.”
Lesley Pilkington, seorang ahli psikoterapi Kristen yang saat ini sedang di bawah penyelidikan oleh Asosiasi Konseling dan Psikoterapi Inggris berkaitan dengan terapi untuk homoseks mengungkapkan kepada LifeSiteNews bahwa ia tidak terkejut bahwa iklan seperti itu akan mendapat reaksi demikian dari walikota Johnson.
“Di satu sisi hal itu mengejutkan, tidak ada kebebasan untuk berbicara, tapi di sisi lain, saja juga tidak terlalu terkejut,” ungkapnya. Menurut Pilkington iklim politik saat ini sangat bermusuhan terhadap siapa saja yang menentang agenda politik kelompok gay dan bahwa toleransi terhadap retorika anti-Kristen semakin meningkat. Dan hal ini telah menghasilkan apa yang diharapkan; orang-orang Kristen, ungkapnya, menanggapi dengan cara tetap diam: “Ada ketakutan yang begitu besar.”
“Orang-orang ketakutan, jadi mereka memilih setuju daripada mengalami penentangan yang agresif. Karena itu orang yang mempunyai informasi, mereka yang tahu tentang bahaya gaya hidup homoseks, tidak mau bicara.”***
0 komentar :
Posting Komentar