Rhys dan Esther Curnow ketika menyerahkan petisi untuk mendukung pernikahan tradisional. |
Sepasang
suami istri yang baru menikah, Rhys dan Esther Curnow, menjadi target
“bahasa kebencian” oleh karena dukungan mereka atas definisi
pernikahan sebagai ikatan janji persatuan antara seorang laki-laki
dan seorang perempuan, demikian dilaporkan Christian Today.
Aksi intimidasi dan penganiayaan verbal di dunia maya terjadi setelah Rhys dan Esther menyerahkan petisi ke 10 Downing Street, Inggris, yang memuat setengah juta tanda tangan mendukung definisi pernikahan tersebut.
Petisi itu disponsori oleh Coalition for Marriage (C4M [koalisi untuk pernikahan]) setelah pemerintah Inggris mengumumkan sebuah konsultasi yang akan merubah definisi pernikahan di atas supaya dapat diterapkan bagi pasangan sesama jenis.
Karena partisipasi Rhys dan Esther tersebut mereka menjadi target kata-kata kebencian. C4M mengatakan bahwa ada lebih dari 100 ungkapakan kebencian yang dikirim ke akun Facebook mereka.
Inilah
sebagian kata-kata kutuk yang telah dituliskan kepada Rhys &
Esther:
“matilah
dan pergi ke neraka.”
“saya harap kau dan suamimu tak punya anak dan mati karena kanker.”
Tidak
ada gunanya meneruskan daftar kata-kata kebencian yang dilayangkan
pada pasangan baru ini.
Firman
Tuhan katakan: Seperti burung pipit mengirap dan
burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak
akan kena. (Amsal 26:2).
Tetapi marilah kita juga memberkati Rhys & Esther supaya sama seperti Tuhan mengubah kutuk Bileam menjadi berkat bagi Israel (Ulangan 23:5) demikian juga halnya dengan kutuk orang-orang pembenci terhadap Rhys & Esther.
Untuk mendukung Rhys & Esther Curnow:
Twitt:
Support Rhys & Esther
Status
Facebook: Support Rhys & Esther
Undang
teman-teman Anda ke group Stand for Rhys & Esther Curnow
0 komentar :
Posting Komentar