Sebuah lukisan dinding menggambarkan pembaptisan rakyat Rusia di Sungai Dneipr, Kiev oleh St. Vladimir. |
RUSIA, Moskow (MP) – Gereja
Kristen Ortodoks Rusia memperingati ulang tahun ke-1025 “Pembaptisan
Rusia” – yaitu diterimanya kekristenan di Rusia sekaligus
pendirian Gereja Kristen Ortodoks oleh Pangeran Vladimir tahun 988 Masehi di Kiev.
Peringatan
pada hari Kamis (1 Agustus) lalu ini diselenggarakan di Moskow, ibukota Rusia,
dan dihadiri oleh 15 gereja dari kalangan Kristen Ortodoks.
Dalam
sambutannya, pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill,
mengungkapkan bahwa upaya untuk mengusir orang Kristen dari
Suriah akan berdampak pada “bencana peradaban.”
Para
pemimpin gereja-gereja Ortodoks terus mengkritik kurangnya perhatian
pemimpin AS dan negara-negara Barat lainnya terhadap situasi di Timur
Tengah.
Mereka
juga mengecam semakin meningkatnya penekanan dari pihak sekularis
terhadap kemerdekaan Kristen di negara-negara seperti di Inggris, di
mana 'pernikahan' sejenis baru diadakan. (LSN)
Presiden Rusia, Vladimir Putin. |
Mencegah
konflik antar budaya dan agama
Perayaan
itu dihadiri oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang dalam
sambutannya mengekspresikan kekuatiran melihat “di banyak kawasan
di dunia, terutama di Timur Tengah dan di Afrika Utara, ketegangan
antar agama sedang meningkat, dan hak-hak pemeluk agama minoritas
dilanggar,” tak terkecuali penganut Kristen Ortodoks.
Ia
memuji kerjasama antara Gereja Ortodoks dan negara Rusia dengan
mengatakan bahwa keduanya merupakan rekan dan kolega dalam mencari
jalan keluar berbagai masalah domestik dan internasional.
"Hal
yang sangat penting saat ini adalah berupaya untuk mencegah konflik
antar budaya dan antar agama, yang sarat dengan gejolak yang paling
serius," ungkapnya.
Presiden
Putin menambahkan bahwa Gereja Ortodoks memberi masyarakat Rusia
kompas moral ketika ada begitu banyak orang mencari pertolongan.
"Saat ini ketika masyarakat sekali lagi mencari dukungan moral,
jutaan rekan-rekan sebangsa kita mendapatinya dalam agama,"
katanya. "Mereka percaya kata-kata pastoral yang bijaksana dari
Gereja Ortodoks Rusia."
Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill. |
Warisan
budaya dan agama
Masih
dalam suasana perayaan itu, mengikuti sebuah resepsi di Kiev,
Presiden Rusia, Patriark Moskow, bersama Presiden Ukraina, Viktor
Yanukovych,
mengambil bagian dalam sebuah pelayanan doa bersama.
Dalam
kesempatan itu Patriark Kirill menekankan warisan budaya dan agama
di antara bangsa-bangsa Slavia.
"Nenek
moyang kita mengadopsi iman Kristen dan, bersama dengan itu, sistem
nilai dan moral... yang tidak bisa dihancurkan oleh pergolakan
sejarah," katanya. Ungkapan ini menunjuk pada masa pemerintahan komunis Rusia.
Patriark
Kirill juga mengingatkan tentang trend 'pernikahan' sesama jenis yang
sedang menyapu dunia Barat. "Ini adalah gejala apokaliptik yang
sangat berbahaya, dan kita harus melakukan apa yang bisa sehingga
dosa tidak dibenarkan oleh hukum negara di Tanah Suci Rus, karena ini
berarti bahwa orang mulai menempuh jalan penghancuran diri sendiri."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar