Polisi menuntun anak-anak keluar dari SD Sandy Hook setelah peristiwa penembakan 14 Desember 2012 (foto: Shannon Hicks/Newtown Bee). |
Sebuah peristiwa penembakan tragis
kembali terjadi di AS, kali ini di Sandy Hook Elementary School
(sekolah dasar) di Newtown, negara bagian Connecticut, mengakibatkan
tewasnya 28 orang, demikian dilansir LA Times.1 20 di antaranya adalah anak-anak, 18
tewas di tempat, sedangkan dua lainnya dinyatakan tewas di rumah
sakit.
Para korban dikatakan berada antara
lima sampai 10 tahun. Enam korban dewasa di sekolah adalah staf
sekolah termasuk Kepala Sekolah.
Pelaku penembakan yang dilaporkan memakai perlengkapan tempur itu teridentifikasi
bernama Adam Lanza (20). Ia menembak mati dirinya sendiri setelah
melakukan adegan sadis video-game itu.
Di rumah pelaku polisi menemukan ibunya
telah tewas ditembak, juga diyakini merupakan perbuatan pelaku.
Nancy Lanza, ibu dari pelaku, juga
bekerja di sekolah naas itu, dan senjata yang digunakan – yang
menurut NY Times “mirip dengan senjata yang
digunakan secara luas oleh pasukan [AS] di Afghanistan dan Irak” –
nampaknya adalah milik ibu pelaku.2
Peristiwa itu
terjadi pada pukul 9:45 pagi waktu setempat. Pihak berwenang masih
belum mengetahui motif dari pelaku.
Dampak yang tak
terlukiskan
“Semua orang mengalami trauma”
ungkap Mergim Bajraliu, saudara dari salah seorang siswa di sekolah
itu. Ia mengatakan bahwa para guru gemetaran dan menangis ketika
keluar dari gedung sekolah itu.3
Tracy Hoekenga,
orang tua dari CJ dan Matthew, masing-masing kelas empat dan kelas
dua, mengatakan bahwa ia seperti lumpuh karena ketakutan untuk kedua
puteranya itu.
"Aku tidak bisa
bernapas. Hal ini tak terlukiskan. Selama setengah jam, 45 menit,
saya tidak tahu apakah anak-anakku baik-baik saja," katanya.4
Perasaan orang tua dan keluarga dari
anak-anak yang menjadi korban tak terlukiskan. Dampak yang lebih
memprihatinkan adalah goncangan jiwa terhadap anak-anak di sekolah
itu.
Tragedi yang tak terpikirkan
"Kami semua sangat sedih dan terkejut dengan
tragedi yang tak terpikirkan ini, dan kami berbelasungkawa dengan
seluruh masyarakat Newtown," ungkap Msgr Jerald A. Doyle,
administrator keuskupan Gereja Katolik di wilayah itu seperti
dilansir CNA.5
Al
Jazeerah mengutip ungkapan Presiden AS
bahwa sebuah "tindakan yang berarti” akan dilakukan untuk mencegah kasus seperti ini, “terlepas dari politik."
Inspektur pendidikan di distrik Newtown
mengatakan bahwa saat ini semua sekolah di wilayah itu dikunci untuk
memastikan keamanan bagi anak-anak dan para staf sekolah.6
Beberapa kasus penembakan di AS
Sejumlah kasus
penembakan di tempat umum telah terjadi AS tahun ini, yang paling
baru adalah di Oregon, di mana seorang pria bersenjata melepaskan
tembakan di sebuah pusat perbelanjaan, menewaskan dua orang dan
kemudian menembak dirinya sendiri.
Serangan paling mematikan terjadi pada bulan Juli di tengah pemutaran film Batman di Colorado, di mana tiga orang Indonesia turut mengalami luka-luka. (MP) Dua belas orang tewas dalam serangan itu.
Untunglah peristiwa
tragis yang sama dapat dicegah ketika Floyd Lee Corkins, II (28),
yang berpura-pura sebagai tenaga magang mencoba masuk ke kantor
Family Research Council (FRC) di Washington D.C. (MP) Ia membawa
senjata dan 50 butir amunisi dan 15 sandwich dari Chick-fil-A.
Ibadah doa untuk mengenang para korban dan menghibur keluarga yang ditinggalkan (foto: patdollard.com). |
Ibadah doa untuk
para korban
Ratusan orang
memadati Gereja Katolik St. Rosa de Lima di mana sebuah ibadah doa
diadakan untuk meratapi para korban, tulis CBS News.7
"Hari
ini dan dalam hari-hari mendatang banyak di antara kita akan
bergantung pada apa yang telah diajarkan pada kita dan apa yang kita
percaya, bahwa ada iman karena suatu alasan," kata Gubernur
Dannel P. Malloy dalam Misa doa itu.
Dalam kutipan berita
dari CBS News dikatakan:
Meskipun ada 26
lilin di altar, Msgr Robert Weiss mengatakan adalah hal yang penting
untuk mengingat semua orang yang meninggal, termasuk Lanza dan
ibunya.
"Bagian kita bukan untuk menghakimi atau menanyakan," katanya kepada wartawan setelah pelayanan itu. "Tapi kami benar-benar menaruh dalam hati kami secara khusus anak-anak dan staf sekolah ini."
"Kedua puluh anak ini adalah anak-anak yang manis," kata Weiss. "Kedua puluh anak ini menerangi komunitas ini lebih baik dari semua lampu Natal yang kita memiliki .... Ada banyak bintang terang di langit malam ini oleh karena anak-anak ini."
"Bagian kita bukan untuk menghakimi atau menanyakan," katanya kepada wartawan setelah pelayanan itu. "Tapi kami benar-benar menaruh dalam hati kami secara khusus anak-anak dan staf sekolah ini."
"Kedua puluh anak ini adalah anak-anak yang manis," kata Weiss. "Kedua puluh anak ini menerangi komunitas ini lebih baik dari semua lampu Natal yang kita memiliki .... Ada banyak bintang terang di langit malam ini oleh karena anak-anak ini."
Peristiwa ini terjadi dua minggu
sebelum perayaan Natal, mengingatkan pembataian anak-anak di Betlehem
oleh Herodes Agung. "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan
ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia
tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.” (Matius 2:18)
1 Connecticut
shooting: 20 schoolchildren among the 28 dead, LA Times (link).
2 Nation
Reels After Gunman Massacres 20 Children at School in Connecticut,
NY Times (link).
4 Hundreds
pack Conn. church for vigil after rampage, CBS News (link).
5 Catholic
priests respond quickly to Conn. school shooting, CNA (link).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar