Kamis, 20 Desember 2012

SIAP-SIAP UNTUK HARI KIAMAT! (2012?)

(Gambar: Facebook)
Tanggal 21 Mei 2011 lalu bertepatan dengan hari wisuda saya di sebuah seminary di California, AS. Bagi yang mengikuti berita saat itu, di AS sedang beredar kabar bahwa hari itu adalah hari kiamat, oh maaf, maksudnya hari Pengangkatan (Rapture), sedangkan hari kiamat akan terjadi pada 21 Oktober 2011.1

Adalah Harold Camping, seorang penyiar radio Kristen, yang menjadi tokoh utama dalam berita yang sempat menghebohkan ini (paling tidak di AS). Di antara mereka yang yakin akan ramalan tersebut sampai meyumbang uang besar-besaran untuk meperingatkan dunia akan peristiwa kosmis ini.2

Di AS, termasuk di beberapa belahan dunia lainnya, berita ini turut disebarkan lewat billboard (papan iklan) yang besar. Salah satunya saya lihat di Sacramento, CA, “The Lord is coming May 21” [Tuhan akan kembali 21 Mei].3


Mr Camping salah 

Tidak perlu seorang jenius untuk mengetahui bahwa Mr Camping salah.

Kesalahannya bukan saja karena ramalannya tidak terjadi, namun juga, seperti yang ia sendiri akui dalam suratnya yang dimuat Charisma News, ia salah memahami Alkitab. 

Tapi sekarang kami menyadari bahwa orang-orang yang meminta perhatian kami mengenai pernyataan Alkitab, 'Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu' (Matius 24:36 & Markus 13:32), adalah benar dalam pemahaman mereka tentang ayat-ayat itu dan Family Radio [yg dioperasikan Mr Camping] salah,demikian tulisnya.

Mr Camping salah, dan pantas kalau ia mengakuinya sebagai “dosa,” karena ia tidak memahami dengan benar bahwa tidak ada seorang pun yang tahu mengenai hari itu “...malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri" (Matius 24:36).


Kalender Maya

Sekarang kita kembali lagi dihebohkan dengan kiamat Kalender Maya 21 Desember 2012. 

Beberapa waktu yang lalu saya sempat melihat sebuah acara televisi di chanel History yang turut mengupas tentang Kalender Maya dan nubuatan Alkitab, dengan kemungkinan mendekatnya bencana dahsyat yang akan memusnahkan bumi dan penduduknya.

Baru-baru ini saya juga melihat sebuah video di You Tube berjudul 2012 Predictions Happening Right Now & Proven by Scientists! [ramalan 2012 sedang terjadi saat ini dan dibuktikan oleh para ilmuwan]. (Catatan: hati-hati dengan situs ini karena turut memuat video-video yang terkesan ingin memecah belah umat Kristen).

Dengan meluasnya berita kiamat ini, tak hanya NASA (badan antariksa AS) yang mencoba menanggapinya, Vatikan juga. Direktur dari Vatikan Obsevatory, Fr Jones Fuentes, seorang astronomer terkemuka di kalangan Gereja Katolik, menyatakan bahwa akhir dunia tidak akan terjadi empat hari sebelum hari Natal dan isu ini tidak perlu didiskusikan, demikian tulisan The Christian Post.5

Menurut laporan TEMPO.CO, Suku Maya sendiri "menolak setiap gagasan bahwa dunia akan berakhir."  "Kalender boleh berakhir, tapi tahun baru segera muncul," ungkap Pedro Celestino Yac Noj, seorang sesepuh Maya.

Namun, kegelisahan tentang akhir dunia bukan tak mungkin telah menghinggapi banyak orang, termasuk kalangan Kristen sendiri.


Bagaimana dengan hubungan kita dengan Tuhan?

Semua gambaran yang menakutkan dalam berbagai video yang turut memuat beberapa adegan dari film “2012” tersebut mungkin telah turut mempengaruhi hubungan kita dengan Tuhan. 

Kuatirnya penyembahan kita menjadi sebuah ketakutan semata-mata, sekalipun kita perlu takut dan gentar dengan Allah, dan bukan lagi sebuah ekspresi hormat dan pengagungan untuk segala kebesaran dan kasih-Nya.

Memang kita semua mempunyai aspek tertentu yang perlu untuk bertumbuh, namun jika pertumbuhan keimanan kita didorong oleh rasa ketakutan dan bukannya rasa syukur atas apa yang Tuhan telah kerjakan dalam hidup kita, maka itu perlu menjadi tanda awas.


Belajar Alkitab bersama

Pada hari Jumat setelah hari wisuda saya, saya masih sempat memimpin sebuah kelompok Belajar Alkitab (BA) di Petaluma, yang berjarak kurang lebih sejam dari kampus. Berefleksi dari upaya 'meramalkan' hari Tuhan itu kami saling mengingatkan supaya mengikut Tuhan bukan karena takut dengan ancaman malapetaka atau neraka, melainkan oleh karena syukur dan terima kasih untuk kasih-Nya bagi kita semua.

Saya merasa tidak perlu memperdebatkan ajaran tentang Rapture, sekalipun dalam penyelidikan saya terhadap pemahaman ayat-ayat Alkitab yang digunakan untuk menopangnya, mis. Matius 24:40, tidaklah memberi alasan yang kuat bagi saya untuk menerimanya. Tulisan rasul Paulus dalam 1 Tesalonika 4:13-18 lebih mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali. 

Namun dengan mempertimbangkan mereka yang menerimanya, saya ungkapkan bahwa apakah Rapture itu ada (atau tidak) sebelum kedatangan Kristus kali yang kedua, pada akhirnya TIDAKLAH membedakan apa-apa.

Yang perlu dipahami dalam hal ini adalah Kristus akan datang untuk menjemput mempelai-mempelai-Nya yang setia.

Namun, pada pertemuan BA itu saya merasa perlu mengatakan bahwa pemahaman mengenai Rapture menjadi hal yang keliru apabila orang Kristen merasa bahwa itu adalah tiket mereka untuk MENGHINDARI penderitaan (penganiayaan) karena iman mereka.

Untuk hal ini saya menunjukkan bahwa bahkan pada detik sekarang ini (saat itu, sama seperti sekarang ini), ada banyak orang Kristen di seluruh dunia yang sedang menderita karena iman mereka, dan mereka tetap setia dan tidak menyangkal Tuhannya.


Keadaan dunia

Keadaan dunia sekarang ini memang semakin meyakinkan banyak orang  bahwa akhir dari segala sesuatu semakin dekat, dan kelihatannya memang ruyam. Namun marilah kita menahan diri dari “dosa Camping” untuk meramal kapan itu semua akan terjadi.

Pertanyaan yang ingin kita tanyakan telah ditanyakan oleh para murid Yesus. "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" (Matius 24:3).

Akhir dari jawaban Yesus adalah: "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya" (Matius 24:14). (Lihat juga jawaban Kristus pada ayat-ayat sebelumnya.)

Saat ini, menurut catatan DCI, tinggal sekitar 476 suku bangsa yang belum mendengar tentang Injil.6

Kelompok Orang Yang Belum Terjangkau ada 476 dengan populasi lebih dari 40.000. Mereka belum pernah samasekali mendengar Injil Yesus. Jumlah 117.352.136 orang, bagi mereka Yesus tetap sepenuhnya tak diketahui, dan sejauh ini tidak ada seorang pun yang pergi untuk mereka.” (Di mana jawaban nabi Yesaya itu "Inilah aku, utuslah aku"?) 

Kita doakan dan harapkan supaya setiap suku bangsa pada akhirnya akan mendengar tentang karya penyelamatan Allah. Karena memang benar apa yang telah dinubuatkan dalam Kitab Wahyu 7:9:

Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.



Makna Natal

Sementara Roh Kudus bekerja membangkitkan kaum muda dan tua untuk menjawab panggilan Allah dalam menggenapi karya penyelamatan-Nya, kita mengingat bahwa nubuatan Yesaya tentang sang Kristus telah digenapi. Allah telah mengutus Putera-Nya yang tunggal untuk menjadi tebusan bagi dosa-dosa manusia (Yesaya 52). 

Karena itu, yang perlu kita lakukan adalah bersukacita, dan bukan gelisah sekalipun dunia semakin edan – umat percaya justru semakin diperlukan sebagai garam dan terang dunia.

Kita perlu bersemangat dan bukan takut, dan terus melakukan tugas panggilan kita, supaya kelak ketika tuan itu datang, ia akan mengatakan kepada kita, “Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Matius 25:23).

Dengan demikian inilah kita telah siap untuk hari kiamat, kapan pun itu.




'Rapture': Believers perplexed after prediction fails, BBC (link).

'Rapture': Believers perplexed after prediction fails, BBC (link).

Sacramento billboards project May 21, 2011 as Judgment Day, ABC (link).

Harold Camping Admits Rapture Prediction Was 'Sinful Statement', Charisma News (link).

Vatican, US Government Weigh in on Mayan Dec. 21, 2012 'Doomsday', The Christian Post (link).

Kita Bisa Melakukannya, DCI Indonesia (link).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar