Dr. Rowan Williams |
Ia mengatakan, “Ini adalah waktu yang paling buruk untuk menurunkan status dan keutamaan profesional dari pendidikan agama.” Menurutnya orang muda mempunyai sikap lebih terbuka terhadap agama karena tak dapat disangkal agama mempunyai dampak positif terhadap masyarakat, dan mereka juga melihat iman dengan serius “ketika mereka mempunyai kesempatan untuk mempelajarinya.”
Namun demikian, merenung dari makna Paskah, ia mengatakan bahwa ujian utama dari agama Kristen bukanlah apakah itu berguna atau menolong bagi umat manusia, melainkan apakah klaim utamanya mengenai kebangkitan Yesus Kristus sungguh-sungguh terjadi.
“Paskah mengklaim bukan saja sebagai serangkaian aktivitas manusia yang berpotensi untuk menerangi tetapi tentang sebuah kejadian dalam sejarah dan hubungannya dengan tindakan Allah. Dengan sangat sederhana, dalam kata-kata Kisah Para Rasul dalam bacaan pagi ini, kita diberitahu bahwa 'Allah sudah membangkitkan Yesus kepada hidup'.”
Intinya adalah bahwa “Allah telah melakukan sesuatu.” Selanjutnya ia mengatakan bahwa kematian Yesus telah memungkinkan “rekonsiliasi kasih” antara Allah dan manusia.
Dalam hubungan dengan situasi di Timur Tengah, ia mengajak supaya dengan iman dalam Allah yang bertindak rekonsiliasi dapat terjadi antara kedua belah pihak. Ia mengatakan:
“Sebuah kunjungan ke Yad Vashem, Museum Holocaust di Yerusalem, akan meyakinkan Anda mengapa negara Israel perlu ada dan harus tetap ada.
“Kunjungan ke sebuah check point (gerbang pemeriksaan) akan meyakinkan Anda bahwa pelecehan dan penghinaan yang terjadi setiap hari terhadap rakyat Palestina lintas usia dan latar belakang tidak bisa menjadi harga yang dapat dibenarkan atau dibiarkan terus untuk membayar nilai keamanan.
“Kita harus mendorong dan merengek dan mengajak para pemimpin agama di Tanah Suci di semua pihak untuk berbicara seperti bahwa mereka percaya pada Tuhan yang bertindak, tidak hanya Tuhan yang mendukung versi kebenaran mereka [masing-masing].
"Kita harus berdoa, berdoa untuk kebijaksanaan dan kekuatan dan ketekunan bagi semua yang haus akan perdamaian dan keadilan, berdoalah untuk orang-orang yang sungguh-sungguh mencari sebuah masa depan bersama," ungkapnya.
Kekuatiran akan semakin terpinggirnya peran agama dalam masyarakat Inggris meningkat dengan adanya fenomena yang disebut oleh Baroness Warsi sebagai 'sekularisasi militan'. Ia adalah satu-satunya menteri di kabinet pemerintahan Inggris yang memeluk agama Islam. Ia mengungkapkan pada February lalu bahwa Eropa perlu menjadi “lebih percaya diri dan merasa lebih leluasa dengan Kekristenannya,” demikian dilaporkan dailymail.co.uk. “Orang perlu merasa lebih kokoh dengan identitas agamanya, lebih percaya diri dalam hal kepercayaannya...dalam prakteknya ini berarti setiap orang jangan membiarkan imannya menipis...dan bangsa-bangsa jangan menyangkal warisan agamanya.”***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar