Aceh diguncang gempa berkekuatan 8,5 pada skala Richter dan berpotensi tsunami, demikian dilaporkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) seperti dilansir Kompas.com.
Pusat gempa dilaporkan berada di perairan sebelah barat daya pulau Simeulue dan terjadi pada pukul 15.38 WIB menyulut kepanikan di antara masyarakat yang segera memadati jalan-jalan untuk menujuk ke tempat yang lebih tinggi.
“Masyarakat Aceh mengingat tsunami yang lalu seperti baru terjadi kemarin” demikian tanggapan Billy Sumuan, pengarah divisi Humanitarian and Emergency untuk World Vision di Aceh, seperti dilaporkan Christiantoday.com. “Tidak ada orang yang selamat dari peristiwa itu meremehkan peringatan [tsunami] ini,” katanya.
The Christian Science Monitor (CSM) melaporkan tentang sikap beberapa anggota masyarakat terhadap situasi itu. Di antaranya Nurhayati yang selamat dari tsunami tahun 2004 yang memakan lebih dari 160.000 korban jiwa di Aceh. Pada waktu itu ia terseret sejauh 3 mil (4,83 km) dari rumahnya. Ketika gempa mulai mengguncang ia langsung datang ke Mesjid Baiturrahman untuk berlindung. “Saya sudah menyerahkan diri saya kepada Allah. Saya percaya saya aman di sini,” ungkapnya seperti dikutip oleh CSM. Beberapa pemuda berjaga-jaga di sebuah jembatan, siap untuk memberikan pertolongan jika sesuatu terjadi.
Berbagai ungkapan keprihatinan dan simpati dari berbagai kalangan diungkapkan di halaman berita Kompas.com, namun tak terkecuali tanggapan kurang sensitif yang mengaitkan bencana alam dengan masalah agama. Nick Adamli memberi komentar “Tolong jangan kaitkan musibah dengan agama yah, musibah datang bukan krn agama yang kita anut, dan jangan menyebarkan kebencian..” Pesannya diafirmasi oleh Bara Aji yang mengatakan “betul, mari kita doakan untuk keselamatan rakyat [A]ceh sesuai dengan agama dan keyakinan kita masing-masing, mungkin inilah teguran alam agar para pemimpin kita lebih peduli terhadap rakyatnya. Amiin.”
Kompas.com merilis bahwa ada ada 14 gempa bumi terjadi di wilayah Aceh dan sekitarnya pada Rabu (11/4/12) yang diikuti tsunami mini di antaranya di Lahewa (Nias Utara), Meulaboh, dan Sabang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar