Selasa, 01 Oktober 2013

Ir. Basuki T. Purnama dan Pancasila: Siapa yang berani tidak korupsi supaya keadilan sosial diwujudkan di Indonesia?

INDONESIA, Jakarta (MP) -- "Bangsa ini bisa ada bukan diperjuangkan oleh darah atau nyawa sekelompok agama tertentu. Kita semua berbagian di dalamnya," demikian petikan sambutan Ir. Basuki T. Purnama dalam acara pembukaan Festival Seni Budaya Baleganjur di Pura Widya Dharma Buperta Jambore, Cibubur Jakarta Timur. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menekankan tentang pentingnya memaknai Pancasila dalam konteks Republik Indonesia yang mempunyai keanekaragaman budaya dan agama.  

Mengkritisi kesalah-pahaman yang mempertentangkan agama (kitab suci) dengan konstitusi, Wagub DKI mengatakan bahwa pilar negara Indonesia merupakan leburan dari nilai-nilai luhur budaya dan agama.

Hal ini menurutnya tidak membuat seseorang menjadi tidak beragama, melainkan setiap orang harus berpegang teguh pada ajarannya masing-masing. Ia mencontohkan dirinya sebagai seorang Kristen, ia meyakini seratus persen apa yang diajarkan Kitab Sucinya. 

Keyakinan ini bukan supaya dipaksakan untuk diterima oleh orang lain dalam berbangsa dan bernegara. Menurutnya tindakan demikian adalah suatu ancaman terhadap NKRI. 

"Siapa yang berani mengorbankan diri [untuk] tidak korupsi saja? Belum hilang nyawa, belum bercucuran darah; hanya tidak korupsi supaya keadilan sosial diwujudkan di Indonesia?" 

Menurut Wagub nilai-nilai agama dan budaya itu secara nyata dapat tercermin dalam sikap berbangsa dan bernegara. []




Tidak ada komentar:

Posting Komentar