KOMPASIANA, Fajarbaru (5 Agustus 2013) -- Sebagai ungkapan persaudaraan semesta, Vatikan telah merilis pesan khusus Paus dalam rangka Idul Fitri kepada kaum muslim/muslimat di seluruh dunia yang akan merayakan Idul Fitri pada awal Agustus 2013 ini. Uniknya, kali ini Paus Fransiskus mengirimkan sendiri pesan Idul Fitri ini kepada umat muslim di seluruh dunia, mengambil alih tugas yang seharusnya dilakukan oleh Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama. Hal ini terkait dengan komitment dan janjinya di awal masa kepausan dahulu bahwa ia secara pribadi akan mengirimkan pesan tersebut.
Adapun tema yang diangkat oleh Paus dalam pesan Idul Fitri kali ini adalah hal yang menjadi keprihatinan bersama muslim dan Kristen yakni: Meningkatkan Saling Menghormati Melalui Pendidikan.
Di awal pesannya ini, Paus Fransiskus menyapa semua umat Muslim di seluruh dunia dan menyatakan turut berbahagia dengan komitment umat Muslim untuk menjalankan puasa, doa, dan sedekah selama masa puasa.
Kemudian Paus menjelaskan latar belakang pemilihannya namanya, yang diambil dari nama Santo Fransiskus, seorang suci dalam Gereja Katolik yang terkenal sangat mencintai Allah dan sesama manusia yang selalu disebutnya sebagai “persaudaraan semesta.” Dimensi persudaraan dan kekeluargaan inilah yang dirasakan Paus sangat mewarnai perayaan Idul Fitri umat Muslim saat ini.
Lebih lanjut, Paus menjelaskan Tema Pesan Idul Fitri untuk umat Muslim di seluruh dunia pada bagian inti suratnya. Paus menggarisbawahi pentingnya pendidikan cara untuk memahami satu sama lain yang dibangun atas dasar sikap saling menghormati satu sama lain melalui keutamaan-keutamaan: sikap kasih sayang, tenggang rasa, dan penghargaan terhadap orang lain. Paus menekankan arti penting “SALING” yang berarti sebuah proses dua arah yang dijalankan oleh semua pihak dan bukan satu arah saja.
Menurut Paus, “saling menghormati” adalah sebuah panggilan yang mencakup peghormatan atas seluruh dimensi kehidupan, integritas fisik manusia, martabat dan hak-hak manusiawi, reputasinya, hartanya, identitas etnis dan budayanya, ide-denya serta pilihan politiknya.
Oleh karena itu, Paus menghimbau agar kita tergerak untuk berpikir, berbicara, dan menulis dengan hormat tentang orang lain, tidak hanya ketika di hadapannya, tetapi selalu dan di mana-mana, menghindari pencemaran nama baik secara tidak adil. Nah, Keluarga, sekolah, ajaran agama, dan semua bentuk media, menurut Paus memiliki peran penting untuk mencapai tujuan ini.
Terkait saling menghormati dalam hubungan antaragama, terutama di antara Kristen dan Muslim, Paus mengajak kita untuk “menghormati agama lain, ajaran-ajarannya, simbol-simbolnya, nilai-nilainya. Terutama adalah para pemimpin agama dan tempat ibadah. Betapa menyakitkan serangan terhadap mereka! Dengan cara ini, menurutnya, kita memberikan secercah kebahagiaan kepada sesama kita yang berbeda keyakinan dengan kita.”
Paus menyadari arti penting pendidikan saling menghormati di antara kaum muda Muslim dan Kristen. Sebab itu, dia mengajak kita semua untuk membawa orang-orang muda kita untuk berpikir dan berbicara dengan menghormati agama-agama lain dan para pengikut mereka, dan menghindari ejekan atau merendahkan keyakinan dan praktek keyakinan mereka. Bagi Paus, saling menghormati adalah keutamaan fundamental untuk menjalin hubungan antarmanusia, terutama di kalangan penganut agama yang berbeda. Karena dengan saling menghormati, maka akan lahir dan bertumbuh persahabatan yang tulus dan abadi.
Di akhir suratnya, Paus mengutip kembali kata-kata yang ia ucapkan ketika menerima Korps Diplomatik untuk Tahta Suci pada 22 Maret 2013: “Tidak mungkin menjalin hubungan dengan Allah, sementara mengabaikan orang lain. Dari sebab itu, dialog adalah penting dan diintensifkan di kalangan berbagai agama, khususnya dialog dengan Islam. Pada Misa menandai awal pelayanan saya, saya sangat menghormati kehadiran begitu banyak pemimpin pemerintah dan agama dari dunia Islam.”
Ia pun menggarisbawahi sekali lagi di akhir pesannya, bahwa betapa pentingnya dialog dan kerjasama antarumat beriman, khususnya Kristen dan Muslim, dan kebutuhan untuk itu harus ditingkatkan.
“Selamat Merayakan Idul Fitri bagi Teman-teman Muslim
yang Merayakannya pada tahun ini.”
______________________________________________
*Surat Lengkap Paus Fransiskus: Sumber: radiovaticana.va
Tidak ada komentar:
Posting Komentar