Bus Giri Indah yang mengalami kecelakaan (foto: Warta Kota/Soewidia Henaldi). |
INDONESIA, Jakarta (MP) – Sebuah
peristiwa tragis harus dihadapi oleh jemaat Gereja Bethel
Indonesia Rahmat Emmanuel (GBI REM), Kelapa Gading, setelah bus
yang mengangkut 60 anggota jemaat masuk jurang di Cisarua, Bogor.
Rombongan
jemaat GBI REM memakai bus Giri Indah B 7297 BI untuk berpartisipasi
dalam kegiatan Doa Puasa Ester 18-21 Agustus di Pondok Kepenray,
Cipanas.
Kecelakaan
terjadi pada Rabu siang waktu setempat (21/8/13) dalam perjalanan
pulang ke Jakarta Utara.
Pihak
berwenang sedang menyelidiki dugaan bahwa kecelakaan terjadi karena
rem blong.
20
orang korban jiwa
Sebelum
masuk ke anak sungai Ciliwung, bus angkutan umum ini sempat menabrak
sebuah warung dan truk pengangkut tabung gas tiga kilogram.
Korban
tewas akibat kecelakaan itu saat ini berjumlah 20 orang, 18 adalah
penumpang bus, ditambah kernet truk pengangkut tabung gas dan seorang
warga Cisarua.
Menurut
laporan Vivanews (22/8/13), sopir truk sementara dirawat
di RS Polri Kramat Jati akibat luka ringan. Ia sementara diperiksa
sebagai saksi, namun mengarah ke tersangka, demikian keterangan Ajun
Komisari Polisi Muhammad Chaniago.
Sarah, salah seorang penumpang yang selamat, mengungkapkan bahwa sopir bus
sempat meminta penumpang berdoa karena rem sudah blong. Ia kemudian
melompat keluar.
Para
anggota jemaat yang menjadi korban kecelakaan itu dibawa ke RS
Paru-paru Cisarua. Sebagian masih di rawat di RS tersebut, sementara
para korban meninggal telah dijemput keluarga.
Sudah percaya
Di
antara para korban tewas adalah Femmy Juliana Tampi (68) dan
saudaranya Evelina Frieda Tampi (62). Tante Femmy mengajak saudaranya ikut kegiatan tersebut, bersama seorang keponakan, Hary Alexander, yang luput dari peristiwa
fatal tersebut.
Tante
Femmy adalah seorang yang aktif di gereja terutama dalam pelayanan ke
penjara.
Kita
sebagai keluarga sudah percaya," ungkap Roni Rosan (43), salah
seorang keluarga Tante Femmy, kepada Tribunnews, di Rumah Duka RS PGI,
Cikini, Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Seorang
korban lainnya adalah Hana Tjoe Jan Nio (67). "Oma itu
enerjik, masih gesit, orangnya baik, aktif di gereja dan sosialnya
tinggi,” demikian sebagian dari gambaran Tatang, teman Oma Hana,
kepada Tribunnews saat ditemui di rumah duka, Perumahan Duta Kranji,
Jl Mawar B 656, Kota Bekasi, Kamis (22/8/2013).
Menurut
Tatang, Oma Hana yang senang berolah raga ini, mengisi hari-harinya
dengan kegiatan yang positif. Jika memiliki rezeki maupun makanan
banyak biasanya Oma suka berbagai dengan pemulung, hansip maupun
tukang ojek dan tukang becak di lingkungan sekitarnya.
Daftar
korban lainnya yang dimuat di Vivanews (22/8/13) adalah:
1.
Lina Damani
2. Tom Simon
3. H. Ajid
4. Ani
5. Ginokon Sihotang
6. Eplin
7. Joni
8. Ines
9. Nur Lina
10. Pemi
11. Marsel Jf. Singgal
2. Tom Simon
3. H. Ajid
4. Ani
5. Ginokon Sihotang
6. Eplin
7. Joni
8. Ines
9. Nur Lina
10. Pemi
11. Marsel Jf. Singgal
(mohon
maaf jika ada kesalahan penulisan nama)
Kiranya
Tuhan Yesus Kristus memberikan kekuatan dan penghiburan kepada
seluruh keluarga dan jemaat yang diperhadapkan dengan peristiwa yang
sangat menyedihkan ini.
Jawab
Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya
kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati...” (Yohanes
11:25).
Tribunnews.com | Vivanews.com
Tribunnews.com | Vivanews.com
Turut berdukacita yang sedalam-dalamnya. Kiranya Tuhan Yesus memberikan kekuatan dan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan.
BalasHapus