Dr James Dobson. (foto: Christian Today.au) |
AMERIKA SERIKAT, Connecticut (MP).
"Dan
banyak hal-hal seperti ini yang terjadi di sekeliling kita, dan ada
orang yang akan marah karena saya mengatakan ini, tapi saya mau
memberikan pendapat jujur saya: Menurut saya kita telah membelakangi
Alkitab dan Tuhan Yang Mahakuasa, dan saya pikir Dia telah
mengijinkan penghakiman terjadi atas kita. Saya pikir itulah yang
terjadi," ungkap Dr James Dobson dalam program "Dr.
James Dobson's Family Talk,"
seperti dikutip oleh Christian Today Australia.
Judul acara yang
mengudara Senin lalu itu adalah "Sebuah Bangsa yang Terguncang
oleh Tragedi Sandy Hook."
Dr Dobson adalah seorang Kristen yang telah mengabdikan hidupnya untuk memperkokoh kehidupan keluarga melalui programnya Focus on the Family (fokus pada keluarga). Ia adalah seorang psikolog dan banyak menulis buku tentang anak-anak. Ia juga secara vokal membela pernikahan sebagai antara seorang pria dan seorang wanita, termasuk kesucian nilai hidup.
Dalam program tersebut di atas Dr Dobson juga menunjuk pada pembunuhan bayi dalam kandungan dan 'pernikahan' sesama jenis sebagai tanda bahwa Amerika (Serikat) telah mengambil jalan yang melawan Allah.
Menurutnya, AS kelihatan sedang berada dalam keadaan yang penuh kekacauan. “Saya tidak berbicara politik. Saya tidak berbicara tentang hasil pemilu 6 November lalu. Saya mengatakan bahwa ada yang tidak beres di Amerika dan bahwa kita telah berbalik dari Tuhan,” ungkapnya.
"Jutaan orang telah memutuskan bahwa Allah tidak ada, atau [mengatakan] Allah tidak relevan bagi saya, dan kita telah membunuh 54 juta bayi, dan lembaga pernikahan saat ini sedang berada di ambang perubahan definisi secara menyeluruh. Percayalah, itu juga akan membawa konsekuensi."
Dr Dobson adalah seorang Kristen yang telah mengabdikan hidupnya untuk memperkokoh kehidupan keluarga melalui programnya Focus on the Family (fokus pada keluarga). Ia adalah seorang psikolog dan banyak menulis buku tentang anak-anak. Ia juga secara vokal membela pernikahan sebagai antara seorang pria dan seorang wanita, termasuk kesucian nilai hidup.
Dalam program tersebut di atas Dr Dobson juga menunjuk pada pembunuhan bayi dalam kandungan dan 'pernikahan' sesama jenis sebagai tanda bahwa Amerika (Serikat) telah mengambil jalan yang melawan Allah.
Menurutnya, AS kelihatan sedang berada dalam keadaan yang penuh kekacauan. “Saya tidak berbicara politik. Saya tidak berbicara tentang hasil pemilu 6 November lalu. Saya mengatakan bahwa ada yang tidak beres di Amerika dan bahwa kita telah berbalik dari Tuhan,” ungkapnya.
"Jutaan orang telah memutuskan bahwa Allah tidak ada, atau [mengatakan] Allah tidak relevan bagi saya, dan kita telah membunuh 54 juta bayi, dan lembaga pernikahan saat ini sedang berada di ambang perubahan definisi secara menyeluruh. Percayalah, itu juga akan membawa konsekuensi."
Budaya tanpa Tuhan
Seorang mantan
Gubernur negara bagian AS Mike Huckabee turut mengkritisi bagaimana
Allah dimarginalisasi dari masyarakat AS dalam menyikapi tragedi di
sekolah dasar Sandy Hook, yang menelan
korban jiwa 20 anak-anak.
"Kita bertanya mengapa ada kekerasan di sekolah kita, tapi kita secara sistematis mengeluarkan Allah dari sekolah kita. Haruskah kita menjadi begitu terkejut bahwa sekolah telah menjadi seperti tempat pembantaian? Karena kita telah membuat sekolah sebagai sebuah tempat di mana kita tidak ingin membicarakan tentang kekekalan, kehidupan, arti tanggung jawab, dan kepercayaan," ungkap Mr Huckabee dalam sebuah wawancara dengan Fox News, seperti dilaporkan oleh Christian Today Australia.
"Kita bertanya mengapa ada kekerasan di sekolah kita, tapi kita secara sistematis mengeluarkan Allah dari sekolah kita. Haruskah kita menjadi begitu terkejut bahwa sekolah telah menjadi seperti tempat pembantaian? Karena kita telah membuat sekolah sebagai sebuah tempat di mana kita tidak ingin membicarakan tentang kekekalan, kehidupan, arti tanggung jawab, dan kepercayaan," ungkap Mr Huckabee dalam sebuah wawancara dengan Fox News, seperti dilaporkan oleh Christian Today Australia.
Dalam Amendemen I
Konsitusi AS tahun 1791 dikatakan bahwa Kongres tidak boleh membuat
hukum mengenai penetapan satu agama, atau melarang kebebasan
beragama. Namun, hal ini telah ditafsirkan sebagai pemisahan antara
negara dan agama, yang ditafsirkan lebih jauh bahwa di
sekolah-sekolah umum milik negara tidak boleh ada doa atau hal-hal
menyangkut iman Kristen.
Sekolah dasar West
Marion, negara bagian North Carolina baru-baru ini memerintahkan
seorang anak enam tahun untuk mengeluarkan kata “God” (Allah)
dari puisi yang akan dibacakannya untuk memperingati Hari Veteran
(lihat di sini).
Mr
Huckabee kemudian mengklarifikasi bahwa dia tidak menganggap bahwa
insiden penembakan itu tidak akan terjadi jika doa diizinkan di
sekolah, tetapi hal itu memberi titik tentang pentingnya peran
kehadiran Allah dalam sebuah budaya.
"Kita telah mengiringNya keluar dari kebudayaan kita dan kita telah mengeluarkan-Nya dari ranah publik kita, dan sekarang kita mengungkapkan kekagetan kita bahwa budaya tanpa Dia (Allah) benar-benar mencerminkan apa yang telah menjadi," kata Mr Huckabee.
"Kita telah mengiringNya keluar dari kebudayaan kita dan kita telah mengeluarkan-Nya dari ranah publik kita, dan sekarang kita mengungkapkan kekagetan kita bahwa budaya tanpa Dia (Allah) benar-benar mencerminkan apa yang telah menjadi," kata Mr Huckabee.
Bendera setengah tiang dikibarkan di seluruh AS dan lonceng gereja dibunyikan sebagai tanda belasungkawa. Semoga duka nasional ini memimpin pada pertobatan nasional.***
------
"Berbaliklah
kamu dari pada jalan-jalanmu yang jahat itu dan tetaplah ikuti segala
perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang
telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan
kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, para nabi." (2
Raja-Raja 17:13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar