Banjir di Ambon (foto: Republika.co.id) |
Sebanyak 5.240 rumah warga yang tersebar di 26 lokasi di Ambon masih terendam banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 9 korban banjir meninggal dan 7 orang luka-luka.
"5.240 unit rumah masih terendam banjir yang tersebar di 26 lokasi. Hingga sore tadi korban akibat banjir dan longsor 10 orang meninggal dunia, yaitu 3 orang di BTN Kanawa, 4 orang di Desa Passo, dan 2 orang di Desa Negeri Lama. 5 orang luka berat, dan 2 orang luka ringan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, pada detikcom, Kamis (2/8).
Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Ambon sejak Rabu (1/8) lalu meninggalkan sejumlah kerusakan. Selain itu, 1.452 orang masih mengungsi di beberapa lokasi terpisah.
"Kerusakan fisik meliputi 119 rumah rusak berat, 24 rumah rusak sedang, dan 77 rumah rusak ringan, juga 102 rumah terancam longsor. 527 KK atau 1.452 jiwa mengungsi tersebar di 13 lokasi," ujar Sutopo.
Sutopo menjelaskan bencana di kota rempah-rempah ini turut merusak 66 fasilitas umum. "Sebanyak 66 unit bangunan infrastruktur dan fasilitas umum mengalami kerusakan seperti talud, saluran irigasi, jalan dan sebagainya," singkat Sutopo. (detikNews)
Gubernur: Korban Tewas Banjir Ambon 10 Orang (4/8/12)
Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menyatakan sedikitnya 13 warga meninggal akibat bencana tanah longsor, banjir dan tembok roboh sehubungan hujan deras sejak 30 Juli - 1 Agustus 2012.
"Para korban tewas tersebut tersebar 10 di Kota Ambon, dua di Seram Bagian Barat (SBB) dan satu lainnya di Maluku Tengah. Semua keluarga korban tewas itu mendapat bantuan biaya pemakaman dan santunan masing-masing Rp10 juta dari Pemprov Maluku," katanya di Ambon, Sabtu.
Gubernur menyampaikan hal itu pada Rakor dengan Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diwakili Deputi II Dody Ruswandy terkait penanganan tanggap darurat terhadap korban banjir dan tanah longsor 1 Agustus 2012. (republika.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar