Rabu, 25 Juli 2012

Umat Kristen di Brasil adakan Gerakan `Reformasi Protestan Baru` via Internet


Kota Rio de Jeneiro, Brazil, dengan patung Yesus Kristus
(foto: Wikipedia)
BRAZIL -- Sekelompok umat Kristen di Brazil mengadakan sebuah gerakan keimanan baru yang menyebar melalui jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter. Gerakan yang dinamakan "Reformasi Protestan Baru" ini menurut kelompok pelopor yang bernama 'I Want a Church' ini lahir dari pandangan mereka yang Kristosentrik, artinya doktrin Kristen mereka berfokus dan berorientasi pada Yesus Kristus semata.

Mereka mengaku, gerakan ini bertujuan untuk mematahkan batasan-batasan yang ada dalam gereja-gereja akibat perbedaan denominasi.

Dalam halaman Facebook dan akun Twitter mereka, terlihat jelas adanya debat-debat hangat antara para pendeta dan pemimpin Kristen yang berasal dari berbagai denominasi di Brazil. Dan hal itu, menurut kelompok ini, merupakan bukti nyata batasan yang terdapat dalam gereja, sehingga mereka menyatakan ingin menolong umat Kristen untuk saling membersihkan dan merapikan ajaran-ajaran yang berlawanan dengan Alkitab termasuk masalah-masalah skandal yang terjadi didalam ataupun melibatkan gereja.

Dalam situs web mereka, 'I Want a Church' menyatakan tujuan akhir mereka, selain menjadi sarana debat tentang kekristenan, mereka juga mengadakan ibadah besama (oikumene) dengan semua orang dari berbagai denominasi di seluruh dunia, sehingga umat Kristen semakin bersatu dengan "satu pemikiran dan kesatuan sejati" dalam Kristus.

Salah satu bentuknya dengan menyediakan rubrik tanya jawab di situs mereka yang berisi ratusan pernyataan iman dan kesaksian, serta tanggapan-tanggapan mereka terhadap gereja-gereja disekitar, yang berbeda dogma, budaya dan liturgi.

Bukan saja menyatakan diri sebagai pemantau 'hal-hal gerejawi' mereka juga mengajak semua umat baik dari Kristen maupun non Kristen agar bergabung dalam debat mereka sehingga pengakuan atas keselamatan hanya dari Kristus dapat tercapai.

Selain di Halaman dan Group Facebook serta hastag di Twitter, debat juga dilakukan di YouTube, Google Hangout miliknya Google Plus, situs Forum I Want a Church dan Skype. (KabarGereja)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar