Alm. Presiden John Atta Mills (foto: allafrica) |
Masyarakat Ghana dikejutkan dengan meninggalnya Presiden John Atta Mills, presiden ketiga yang memerintah Republik Keempat Ghana .
“Dengan berat hati...kami mengumumkan
wafatnya presiden Republik Ghana yang tiba-tiba dan terlalu awal,”
demikian pernyataan kantor kepresidenan dalam press release-nya.
Beliau dikabarkan sakit pada hari Senin, dan meninggal pada keesokan
harinya (7/24) di rumah sakit militer 37 di Ibukota Accra.
President Atta Mills lahir pada 21 Juli
1944, dan berusia 68 tahun ketika menghembuskan nafas terakhir.
Beliau dikabarkan telah setahun ini mengalami sakit, dengan tercatat
tiga kali mengunjungi AS untuk memeriksakan kesehatannya. Pada waktu
itu ia mengatakan, “Saya akan berangkat untuk tes kesehatan...untuk
memastikan semuanya baik-baik saja. Saya akan menemui dokter saya dan
kembali untuk melanjutkan pekerjaan saya membangun Ghana yang lebih
baik,” demikian dilaporkan AllAfrica.com.
Sesuai dengan konstitusi Ghana, Wakil
Presiden Mahama, akan menggantikan kedudukannya.
Oktober tahun lalu Presiden Atta Mills
bersama-sama dengan pemimpin negara-negara Afrika lainnya menolak
dengan keras mental pemalak yang ditunjukkan oleh PM Inggris, David
Cameron, yang mengatakan bahwa negara-negara Afrika harus
menerima praktek homoseks sebagai syarat untuk menerima bantuan.
(BBC)
“Kami mengakui semua bantuan
finansial dan bantuan lainnya yang telah diberikan kepada kami oleh
rekan pembangunan kami [Inggris, red], namun pada saat yang sama kami
tidak dapat menerima bantuan yang diberikan dengan maksud tertentu
jika itu tidak sesuai dengan kepentingan kami, atau jika penerapannya
– atau penggunaannya – justru akan memperburuk penderitaan kami
sebagai satu bangsa, atau menghancurkan masyarakat yang untuknya uang
itu digunakan untuk pengembangannya,” ungkap Presiden Atta Mills
waktu itu. Ia juga mengingatkan bahwa Ghana adalah negara merdeka, dan tidak lagi berada di bawah kekuasaan pemerintah kolonial. (Beliefnet)
Ucapan belasungkawa diantaranya
disampaikan oleh Presiden Nigeria, Goodluck
Jonathan. Dalam ungkapannya ia mengatakan bahwa doanya supaya
Allah yang Mahakuasa akan memberikan istirahat yang abadi bagi
almarhum dan memberkati penggantinya dengan ketabahan dan keuletan
serta kebijaksanaan untuk memimpin Ghana di jalan perdamaian,
stabilitas, dan kemajuan. (allafrica/beliefnet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar