Senin, 30 Juli 2012

Surat Billy Graham: Jika Allah tidak menghukum Amerika...

Pdt. Billy Graham (foto:urbanchristiannews)
USA (Christian Post, 26/7/12)
Pdt. Billy Graham menulis sebuah surat-doa baru-baru ini di alamat web-nya untuk masyarakat Amerika yang mengatakan bahwa ia sangat kuatir tentang bagaimana Tuhan memandang kerusakan yang diakibatkan oleh gaya hidup orang-orang di Amerika.

Penginjil terkenal dari North Carolina,USA, ini memulai suratnya itu dengan sebuah kejadian beberapa tahun yang lalu ketika istrinya, Ruth, masih hidup. Waktu itu Ruth mengatakan “Jika Allah tidak menghukum Amerika, Ia harus meminta maaf pada Sodom dan Gomora,” yaitu dua kota dalam Perjanjian Lama yang dihancurkan Allah oleh karena dosa yang dilakukan penduduknya.

"Aku bertanya-tanya apa yang Ruth pikirkan tentang Amerika jika dia masih hidup hari ini. Sejak waktu ia membuat pernyataan itu, jutaan bayi telah dibunuh (aborsi) dan sebagian besar orang tampaknya tidak peduli. Kesenangan yang berpusat pada diri sendiri, kesombongan, dan kurangnya rasa malu atas dosa sekarang menjadi lambang gaya hidup Amerika," ungkapnya.

Pendeta yang telah berumur 93 tahun ini pun menunjukkan berbagai kejadian baru-baru ini yang menunjukkan bagaimana masyarakat dan pemerintah Amerika secara keseluruhan mengecilkan orang-orang Kristen – termasuk kejadian di mana para pendeta yang melayani di kepolisian disuruh untuk tidak lagi mengatakan namaYesus dalam doa mereka.

"Masyarakat kita berusaha untuk menghindari kemungkinan menyinggung siapapun –kecuali Allah," katanya. "Namun semakin kita menjauh dari Allah, semakin dunia menjadi tak terkendali."

"Hatiku sakit untuk Amerika dan orang-orangnya yang tersesat," lanjut Pdt. Graham. "Berita yang luar biasa adalah bahwa Tuhan kita adalah Allah rahmani, dan ia mendengar pertobatan. Pada waktu Yunus, Niniwe adalah satu-satunya negara adidaya, tidak peduli, dan egois. Ketika Nabi Yunus pada akhirnya pergi ke Niniwe dan menyatakan peringatan Allah, orang mendengar dan bertobat."

Walapun dengan kondisi kritis Amerika yang ia lihat saat ini, Pdt. Billy Graham masih memandang harapan di masa depan. Ia percaya bahwa orang-orang masih memiliki kesempatan untuk bertobat dan mengubah cara hidup mereka. Berbagi tentang rencana kedepan untuk pelayanan, ia mengungkapkan tentang sebuah kegiatan penginjilan yang akan dikerjakan oleh anaknya, Franklin Graham, yang disebut “Harapanku bersama Billy Graham.” Even ini ditujukan untuk menyampaikan berita Injil di seluruh Amerika pada tahun depan.

“Kami bekerja bersama-sama dengan gereja-gereja setempat,dan gereja-gereja tersebut telah melaporkan jutaan orang membuat keputusan untuk Kristus yang mengubah hidup mereka. Melakukan penjangkauan lewat pekabaran Injil ini di seluruh Amerika merupakan pekerjaan yang sangat besar, tapi dalam roh saya tahu bahwa Allah telah memanggil kita untuk melakukannya, dan saya berdoa Ia akanmenggerakkan hatimu untuk bergabung dengan kami dalam doa dan dukungan,” ungkapnya. Pelayanan mereka telahmencapai lebih dari 50 negara di seluruh dunia. (MP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar