Kathy Irland (foto: christianpost) |
Seorang supermodel yang kemudian menjadi
pebisnis sukses, Kathy Ireland, adalah orang pertama yang akan
memberitahu Anda bahwa awal karier modelingnya di Paris terdengar
lebih glamor daripada yang sebenarnya. Tapi dari kesepian dan saat
sulit yang ia alami saat itu, hidupnya berubah selamanya karena ia
menemukan sahabat terbaru yang terbaik: Yesus Kristus.
Menempati sebuah ruangan yang disebut teman
serumahnya sebagai "penjara bawah tanah," gadis Irlandia
berusia18 tahun itu menemukan bahwa ibunya yang baru-baru menjadi
Kristen secara diam-diam telah menaruh sebuah Alkitab dalam kopernya.
Mencoba mengatasi jet lag (rasa lelah oleh karena perjalanan jauh dan
penyesuaian dengan waktu yang berbeda, red), kesepian dan kebosanan
selama hari pertama di Paris, Ireland membaca Alkitab yang ditaruh
ibunya dalam tasnya.
"Aku mengambilnya dan secara acak membuka Injil Matius. Dan ketika saya membacanya, hidup saya selamanya berubah, " ungkap Irland dalam video baru "I Am Second." "Aku adalah seorang remaja pemberontak. Aku mempertanyakan otoritas – siapa yang benar-benar tahu kebenaran itu? Siapa yang benar-benar tahu apa yang benar dan apa yang salah, siapa yang berhak mengatakannya? Dan aku tahu bahwa apa yang kupegang di tanganku adalah kebenaran."
Kathy Irland, sekarang sebagai direktur utama perusahaan beromset USD 1,4 milyar, Kathy Ireland Worldwide, berbagi bahwa sebagai seorang anak ia pergi ke gereja di mana pendetanya sering berteriak dan dia tidak merasakan kasih Allah. Tetapi ketika ia membaca Alkitab untuk pertama kalinya pada umur 18, ia terkejut bahwa Yesus sama sekali tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya.
"Dia (Yesus) tidak mengutuk, Ia tidak meneriaki. Dia mencintai dan memimpin," katanya dalam video itu. "Dan khususnya sebagai seorang perempuan muda yang untuk pertama kalinya berada di dunia yang sering terasa seperti didominasi oleh laki-laki dengan karakter yang dipertanyakan, hal itu memberi saya rasa tenang mengetahui bahwa Yesus mengasihi perempuan dan menghormati mereka. Dan Yesus Kristus menjadi Tuhanku, Juruselamatku, teman terbaikku."
Meskipun Irland terus membaca Alkitab dan Yesus
tetap menjadi bagian dari hidupnya setelah itu, dia mengakui dengan
penyesalan bahwa dia tetap merupakan seorang "bayi Kristen"
untuk waktu yang lama. Dia membaca ayat-ayat yang dia suka berulang
kali, dan memilih untuk mengabaikan bagian-bagian yang dia tidak suka
sebagai kesalahan ketik atau tidak berlaku padanya."Aku mengambilnya dan secara acak membuka Injil Matius. Dan ketika saya membacanya, hidup saya selamanya berubah, " ungkap Irland dalam video baru "I Am Second." "Aku adalah seorang remaja pemberontak. Aku mempertanyakan otoritas – siapa yang benar-benar tahu kebenaran itu? Siapa yang benar-benar tahu apa yang benar dan apa yang salah, siapa yang berhak mengatakannya? Dan aku tahu bahwa apa yang kupegang di tanganku adalah kebenaran."
Kathy Irland, sekarang sebagai direktur utama perusahaan beromset USD 1,4 milyar, Kathy Ireland Worldwide, berbagi bahwa sebagai seorang anak ia pergi ke gereja di mana pendetanya sering berteriak dan dia tidak merasakan kasih Allah. Tetapi ketika ia membaca Alkitab untuk pertama kalinya pada umur 18, ia terkejut bahwa Yesus sama sekali tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya.
"Dia (Yesus) tidak mengutuk, Ia tidak meneriaki. Dia mencintai dan memimpin," katanya dalam video itu. "Dan khususnya sebagai seorang perempuan muda yang untuk pertama kalinya berada di dunia yang sering terasa seperti didominasi oleh laki-laki dengan karakter yang dipertanyakan, hal itu memberi saya rasa tenang mengetahui bahwa Yesus mengasihi perempuan dan menghormati mereka. Dan Yesus Kristus menjadi Tuhanku, Juruselamatku, teman terbaikku."
"Ya, jika kau bertanya padaku, aku adalah seorang Kristen. Dia (Yesus) berada dalam hidupku. Aku mencintainya. Aku punya Dia. Tetapi aku berusaha untuk membentuk Allah menjadi apa yang kumau, daripada mengijinkanNya untuk membentuk saya menjadi orang yang Ia maksudkan," katanya.
Bahkan setelah ia membiarkan Allah membentuk dirinya sesuai apa yang Ia pandang baik, dia masih bergumul dengan sifatnya yang terlalu mengandalkan diri sendiri dan "gila kontrol." Beberapa tahun yang lalu dalam sebuah retret wanita, Irland merasa Allah menunjukkan padanya ketika dia sementara berdoa: "Kau berkata bahwa Aku adalah prioritas utamamu, tapi tidak demikian." Dia mengakui bahwa dimulutnya iman adalah prioritas pertamanya, baru keluarganya. Namun dalam kenyataannya, anak-anaknya adalah prioritas utamanya.
"Dan apa pun yang menghalangi kita kepada Allah adalah sebuah berhala, bahkan jika itu adalah sesuatu yang baik," kata ibu dan istri yang baik ini.
Pada saat itu ia berdoa kepada Allah tentang kesulitannya, "Dengan tiga anak yang berbeda usia, kebutuhan yang berbeda, bisnis, aku hanya merasa ditarik ke semua arah. Dan aku berkata, 'Aku tidak tahu bagaimana.' Dan Dia berkata, 'Percaya tentang ini. Jadikan Aku yang pertama dan Aku akan memberikan padamu lebih banyak waktu dengan anak-anakmu. Aku akan memberimu waktu yang lebih berharga bersama dengan anak-anakmu'.
"Dan Dia begitu setia. Dia hanya begitu setia. Bagiku, aku baru mulai bangun lebih awal dan meluangkan waktu bersamaNya. Dan itu mulai secara bertahap dan sekarang saya merasa tak bisa cukup."
Supermodel yang menemukan iman Kristen pada umur 18 ini menyimpulkan, "Ketika orang bertanya kepada saya apakah tujuan Anda, (jawaban saya adalah) tujuan saya dalam hidup adalah untuk tumbuh lebih dekat kepada Yesus setiap hari. Untuk mengikuti tuntunan-Nya bagi saya. Untuk tinggal di jalan-Nya. Untuk taat. Sehari demi sehari."
Irland adalah selebriti terbaru yang berbagi cerita imannya di “I Am Second,” sebuah website yang memuat kesaksian selebriti dan orang-orang biasa dalam bentuk film. Selebriti lainnya yang telah berbagi kesaksian mereka di antaranya adalah Texas Rangers outfielder Josh Hamilton, mantan anggota band Korn, Brian "Head" Welch, surfer terkenal Bethany Hamilton dan peraih medali emas Olimpiade, Scott Hamilton.
Website telah dikunjungi hampir 8 juta pengunjung dari 219 negara/kawasan sejak diluncurkan pada Desember 2008. (ChristianPost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar