Pdt. Steven Khoury yang bekerja untuk Holy Land Missions di
Yerusalem telah menerima sebuah pemberitahuan dari pemilik gedung
yang mereka pakai untuk ibadah bahwa mereka harus pindah dalam 30
hari.
“Tekanan dari komunitas Muslim begitu kuat sehingga pemilik gedung tidak mempunyai pilihan lain,” ungkap Pdt. Khoury dalam sebuah surat kepada Voice of the Martyrs (VOM). “Dengan tempo hanya 30 hari untuk memindahkan sebuah persekutuan gereja, menyewa tempat lain sebagai solusi sementara bukan merupakan pilihan yang layak. Persekutuan gereja kami membutuhkan tempat menetap.”
Menanggapi surat pemberitahuan itu, komunitas Holy Land Missions segera mengambil waktu untuk berpuasa dan berdoa. Pdt. Khoury sudah menyadari bahwa hal ini akan datang, dan telah sedang berusaha mencari tempat permanen untuk beribadah.
“Kami beruntung dalam berapa tahun terakhir ini dapat menyewa dari sebuah keluarga Muslim yang baik hati dan moderat [red. toleran], tapi itu datang dengan sebuah harga,” ungkap Pdt. Khoury. Dalam beberapa tahun terakhir ini, gedung ibadah tersebut telah dirusak, dan dalam beberapa kesempatan anggota jemaat mendapat serangan secara fisik. Namun demikian, gereja ini telah bertumbuh. Jumlah kehadiran telah meningkat sedemikian rupa sehingga jemaat harus berdiri di lorong untuk dapat mendengar kabar baik. (VOM 5/18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar