Sabtu, 27 Juli 2013

“Bayi kerajaan” ditolak masuk iklan di media-massa AS: terlalu kontroversial

AMERIKA SERIKAT, Texas (MP) – Dengan begitu luasnya peliputan tentang kelahiran “bayi kerajaan” di Inggris, kritik menyoroti masalah aborsi di Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa setiap bayi adalah "bayi kerajaan Allah."


Keprihatinan mengemuka dalam sebuah kasus baru-baru ini di mana sejumlah media massa nasional di AS menolak untuk memuat sebuah iklan yang memuat seruan untuk membela anak-anak dalam kandungan yang belum bisa membela diri mereka sendiri. (CNA)

This child has no voice, which is why it depends on yours. Speak up” (Anak ini tak punya suara, karena itu ia bergantung pada Anda. Bersuaralah), demikian awal iklan yang menggambarkan seorang bayi berumur 20 minggu di tangan seorang pria dewasa.

Los Angeles Time dan USA Today menolak memuat iklan ini dengan alasan “terlalu kontroversial,”
sementara Chicago Tribune mengusulkan untuk mengganti gambar iklan tersebut dengan seorang bayi berumur sama yang berada dalam kandungan.

Marissa Cope, dari organisasi Heroic Media yang berkecimpung dalam pembelaan hak anak yang belum dilahirkan, menyebut penolakan itu “mengecewakan, namun tidak mengejutkan.”

Koran utama seperti New York Times, Washington Post, dan Wall Street Journal telah memuat iklan ini. Ada media yang menambahkan keterangan “iklan berbayar,” terang Ms. Cope.

Seorang anggota [kongres] AS menyebut tangga [kapitol yang merupakan tempat kongres bertemu] dilumuri "darah anak-anak kita sendiri,” demikian dilaporkan LSN.

Catatan resmi pemerintah AS menunjukkan bahwa hampir 50 juta aborsi terjadi sejak kasus hukum Roe vs. Wade di negara bagian Texas tahun 1973. (Statistik)

Nanti sekitar 40 tahun kemudian sebuah hukum yang berpihak pada anak-anak disahkan oleh Gubernur Texas.

Gubernur Rick Perry hari Kamis lalu (18 Juli) telah menandatangani undang-undang yang melarang aborsi terhadap anak yang berusia 20 minggu, dengan alasan bukti ilmiah bahwa bayi sudah dapat merasa sakit.

"Ini adalah hari yang penting bagi mereka yang mendukung kehidupan dan kesehatan perempuan di Texas. Penandatanganan HB2 selanjutnya membentuk fondasi dimana budaya kehidupan di Texas dibangun," ungkap Mr. Perry. (LSN)

Sebelumnya debat produk hukum ini diwarnai dengan aksi protes dan demonstrasi.


Tingginya tingkat aborsi tidak lepas dari permasalahan sosial lainnya yang kompleks. Setiap perempuan dan laki-laki perlu memiliki rasa tanggung jawab terhadap pilihan-pilihannya, termasuk kewenangan yang dipercayakan menyangkut hadirnya karunia hidup dari Allah. Karena setiap bayi adalah “anak kerajaan.” (+)


Revisi 7/27/2013.

1 komentar:

  1. Copas: Anak-anak yang masih dalam kandungan tidak bisa menyuarakan kepentingan mereka, itu sebabnya mereka membutuhkan orang lain untuk menyuarakan hak mereka...Cegah diri dan orang lain membunuh anak-anak yang adalah masa depan kita semua

    BalasHapus