Minggu, 30 Desember 2012

Sambutan Natal Presiden SBY: Teguhkan Bhineka Tunggal Ika

Presiden SBY dan Ibu Negara dalam Perayaan
Natal Nasional 2012 (foto: zonadamai).
INDONESIA, Jakarta (ANTARA News, 27 Desember 2012).
 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus meneguhkan prinsip bhineka tunggal ika (berbeda-beda tapi satu jua) guna mewujudkan masyarakat damai, aman, tentram, sejahtera. dan adil.

Hal tersebut dikatakan Presiden saat memberikan sambutan dalam puncak perayaan Natal nasional 2012 di Jakarta Convention Center, Kamis Malam.

"Di tengah-tengah hadirnya tantangan untuk mewujudkan kehidupan antarumat beragama yang rukun dan damai, kita perlu terus meneguhkan semangat yang dimiliki Bangsa Indonesia untuk mengelola perbedaan, berdasarkan prinsip Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda namun satu jua," kata Presiden.

Presiden mengajak masyarakat untuk meningkatkan saling pengertian, toleransi, dan kerjasama di antara semua komponen bangsa. "Adalah sesuatu yang mutlak dalam kehidupan kita (toleransi dan kerjasama di antara komponen bangsa). Kita tidak boleh tercabik-cabik oleh perbedaan, apalagi oleh kebencian dan kekerasan," kata Presiden.

Presiden menambahkan, tekad kuat dalam mengelola perbedaan dengan rasa hormat dan cinta di dalamnya sangat dibutuhkan guna mewujudkan masyarakat yang makin adil, makin demokratis dan makin sejahtera

Presiden menambahkan, saling menyayangi dan saling mengasihi merupakan ajaran utama setiap penganut agama, sekaligus sebagai filosofi serta solusi, dalam merekatkan hubungan antar-umat beragama.

Untuk itu, nilai kasih sebagai wujud nyata perilaku setiap manusia, baik dalam hubungan dengan Tuhannya, dengan sesama umat manusia, maupun dengan lingkungannya harus menjadi pedoman.

Presiden menambahkan, setiap agama mencintai kedamaian, ketentraman, dan mengingingkan hidup berdampingan secara harmonis. Agama senantiasa mengajarkan persaudaraan sejati di antara umat manusia, serta kehidupan yang jauh dari sifat-sifat buruk.

Sementara itu, puncak perayaan Natal kali ini bertemakan "Allah telah mengasihi kita" dengan sub tema `mari kita berbagi sukacita dan damai Natal agar semua orang hidup penuh harapan.

Dalam acara kali ini Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Andreas A Yewangoe, mengisi narasi Natal, sementara Ketua Umum Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo memimpin Doa Syafaat.

Hiburan berupa drama musikal dengan judul sinar kasih mewarnai puncak perayaan kali ini. [*]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar