Senin, 04 Juni 2012

Badai hilang dan langit terbuka

Rob Reeve, France mengatakan bahwa setelah berpuasa dan berdoa etnik Bantu dan Pigmy berangkat menuju ke sebuah desa di Afrika Tengah yang dikenal oleh karena tindak kekerasannya serta seorang penyihir di situ yang dapat menyebabkan badai yang bisa membunuh orang dengan petir. Pada pukul 11 malam setelah seluruh penduduk desa mendengar tentang Yesus, 50 perempuan dan laki-laki segera maju ke depan untuk menjadi pengikut Kristus. Kemudian sebuah badai misterius dengan petir yang sengap muncul, orang-orang percaya menghadapinya dengan doa, pujian, seruan, tarian, suara drum dan nyanyian sampai pukul 2 pagi ketika sebuah suara keras mengusir si jahat dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Badai itu hilang dan langit terbuka.

Sumber: DCI Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar